(IslamToday ID) – Separatis Yaman Selatan menyatakan menarik diri dari pembicaraan tentang kesepakatan pembagian kekuasaan yang disponsori Arab Saudi dengan pemerintah yang diakui secara internasional.
Dewan Transisi Selatan (STC) mengatakan mereka telah mengirim surat kepada otoritas Saudi yang isinya menangguhkan partisipasinya dalam implementasi perjanjian.
Perjanjian Riyadh, yang disepakati pada November tahun lalu, dirancang untuk memperbaiki keretakan pasukan koalisi dalam melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran. Milisi Houthi sendiri telah merebut sebagian besar wilayah utara Yaman.
Perjanjian ini adalah upaya untuk memadamkan perang saudara dan dipuji sebagai titik awal untuk mengakhiri konflik yang lebih luas.
Wakil Presiden STC Hani Ben Brik mengatakan di Twitter bahwa penangguhan perundingan ini sebagai protes atas perilaku tidak bertanggung jawab oleh sejumlah pihak dan untuk mendorong komitmen penuh terhadap perjanjian tersebut.
STC memberikan beberapa alasan kenapa sampai mundur, yakni di antaranya runtuhnya layanan publik di selatan dan eskalasi militer oleh pasukan pemerintah di Provinsi Abyan. “Kami memperbarui komitmen penuh kami untuk yang telah disepakati tanpa pelanggaran,” katanya seperti dikutip di Al Jazeera, Kamis (27/8/2020).
Banyak Kemunduran
Pemerintah dan STC yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) adalah pasukan utama Yaman dalam koalisi pimpinan Saudi yang memerangi kelompok Houthi. Sejauh ini Houthi telah berhasil mengusir pemerintah dari Sanaa, ibukota Yaman, lima tahun lalu.
Sekutu Yaman berada dalam kebuntuan sejak Agustus lalu ketika STC mengambil alih Kota Aden, markas sementara pemerintah.
Perjanjian Riyadh mengalami banyak kemunduran dan tidak pernah diterapkan, tetapi Saudi pada bulan Juli lalu berusaha untuk menghidupkan kembali proses tersebut.
Perang Yaman telah menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan, dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Perselisihan di dalam kamp anti-Houthi telah menghambat upaya PBB untuk merundingkan gencatan senjata dalam konflik yang lebih luas. [wip]