(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) menyatakan Rusia telah melanggar protokol de-konflik menyusul insiden di timur laut Suriah. Sejumlah tentara AS terluka dalam tabrakan dengan konvoi militer Rusia di timur laut Suriah.
“Sekitar pukul 10 pagi (waktu Suriah) pada tanggal 25 Agustus, patroli keamanan rutin Koalisi Anti-ISIS bertemu dengan patroli militer Rusia di dekat Dayrick, di timur laut Suriah,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Ullyott.
“Selama interaksi ini, sebuah kendaraan Rusia menghantam kendaraan penyergapan anti-ranjau (M-ATV) koalisi yang menyebabkan cedera pada awak kendaraan. Untuk meredakan situasi, patroli koalisi meninggalkan daerah itu,” tambahnya seperti dikutip di Tass, Kamis (27/8/2020).
Ullyott mengatakan tindakan ini tidak aman dan tidak profesional dan merupakan pelanggaran protokol de-konflik yang disepakati oleh AS dan Rusia pada bulan Desember 2019 lalu.
“Koalisi dan AS tidak mencari eskalasi dengan kekuatan militer nasional mana pun, tetapi pasukan AS selalu mempertahankan hak dan kewajiban yang melekat untuk membela diri dari tindakan permusuhan,” ungkapnya.
Insiden ini sendiri dilaporkan menyebabkan sejumlah tentara AS menderita cedera seperti gegar otak. Laporan awal menunjukkan sebanyak empat tentara AS mungkin terluka.
Sementara itu, Moskow menuduh militer AS berusaha menghalangi patroli Rusia di Suriah.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan Kepala Staf Umum militer Rusia, Valery Gerasimov telah melakukan komunikasi dengan pihak AS dan memberikan informasi mengenai jalur konvoi militer Rusia.
“Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum militer Rusia, mengatakan kepada mitranya di AS melalui panggilan telepon bahwa Rusia telah memperingatkan koalisi internasional pimpinan AS di Suriah tentang pergerakan patroli Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip di Reuters. [wip]