(IslamToday ID) – Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Urusan Timur Tengah, David Schenker menyatakan Beirut dan Tel Aviv semakin dekat untuk menyetujui kerangka kerja di perbatasan mereka yang disengketakan.
Lebanon dan Israel secara teknis berada dalam keadaan perang. Tetapi, studi terbaru menunjukkan adanya potensi cadangan gas alam lepas pantai telah menarik perhatian Washington untuk menengahi kesepakatan perbatasan kedua negara.
Setidaknya tiga utusan AS yang berbeda telah mengerahkan upaya diplomatik yang signifikan untuk membantu menyelesaikan sengketa perbatasan laut. Pada tahun 2012, Frederic Hof, terutama, mengusulkan pembagian perairan yang disengketakan di sepanjang yang menjadi “Garis Hof”. Ini akan membuat Lebanon mengambil 500 km persegi.
Schenker menuturkan, setelah sekian upaya untuk membantu kedua negara menyelesaikan masalah perbatasan mereka, khususnya perbatasan laut, sebuah titik cerah akhirnya ditemukan. Ia mengatakan kedua negara sudah dekat untuk mencapai kesepakatan.
“Saya pikir kita semakin dekat dan ini akan membuka peluang bagi Lebanon dan Israel untuk membuat beberapa kemajuan nyata,” kata Schenker seperti dikutip di Al Arabiya, Rabu (9/9/2020).
Ia mengatakan kesepakatan ini akan memberikan kerangka kerja untuk benar-benar mulai bernegosiasi di perbatasan. “Kerangka itu penting dan seharusnya sudah diselesaikan lama sekali. Saya berharap bisa datang ke Lebanon dan menandatangani perjanjian ini dalam beberapa minggu mendatang,” ungkapnya. [wip]