(IslamToday ID) – Turki dan Iran mengecam keras keputusan Bahrain untuk menjalin hubungan diplomatik atau normalisasi dengan Israel. Turki menilai keputusan itu akan memberikan pukulan baru bagi upaya untuk membela perjuangan Palestina. Sedangkan Iran menganggap langkah Bahrain adalah pengkhianatan besar pada rakyat Palestina.
“Hal ini selanjutnya akan mendorong Israel untuk melanjutkan praktik tidak sah terhadap Palestina dan upayanya untuk menjadikan pendudukan tanah Palestina menjadi permanen,” tulis pernyataan pemerintah Turki seperti dikutip di Reuters, Sabtu (12/9/2020).
Sebelumnya, Bahrain bergabung dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel pada hari Jumat (11/9/2020). Langkah dramatis ini pun dinilai dapat memicu protes dari dunia Islam.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunggah tweet tentang langkah Bahrain tersebut setelah berbicara melalui telepon dengan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
“Ini terobosan bersejarah untuk perdamaian lebih lanjut di Timur Tengah,” tulis pernyataan bersama AS, Bahrain, dan Israel.
Sedangkan pemerintah Iran melalui Hossein Amir-Abdollahian, mantan Deputi Menteri Luar Negeri dalam akun Twitter-nya menyatakan, “Para pemimpin lalai di Uni Emirat Arab, #Bahrain harusnya tidak membuka jalan untuk skema zionis. Mereka harus belajar dari sejarah. Besok terlambat! Garis hidup Amerika Serikat telah usang selama bertahun-tahun.”
Adapun Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan dia mengapresiasi langkah penting Israel dan Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik.
“Kesepakatan yang diumumkan itu akan membantu menciptakan stabilitas dan perdamaian di TimurTengah, dengan cara yang mencapai penyelesaian permanen isu Palestina,” ungkapnya.
Penasehat media Raja Bahrain, Nabeel Al-Hamer menyebut normalisasi hubungan Bahrain dan Israel menjadi jalan terbaik untuk menjamin hak-hak rakyat Palestina.
Bahrain menjadi negara Teluk kedua setelah UEA yang membuat kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. [wip]