(IslamToday ID) – Perusahaan asuransi terbesar di Jerman, R+V melakukan survei tentang apa yang dikhawatirkan masyarakat pada tahun wabah pandemi corona ini. Hasilnya sungguh mengejutkan dan di luar dugaan.
Indeks kekhawatiran bahkan mencapai tingkat terendah sejak survei kekhawatiran dilakukan, dari 39 persen tahun 1992, menjadi 37 persen pada tahun 2020.
“Orang Jerman tidak bereaksi terhadap pandemi dengan panik,” kata Brigitte Romstedt, Direktur Informasi R+V kepada DW. “Banyak dari kekhawatiran yang sempat muncul tampaknya mereda.”
“Orang-orang punya perasaan bahwa segalanya di bawah kendali dan kami dapat menangani ini,” jelas Romstedt. Sikap itu berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika ada perang, terorisme, krisis politik, imigrasi, dan ekstremisme menjadi ketakutan terbesar masyarakat Jerman.
Untuk penelitian tersebut, sekitar 2.400 pria dan wanita di Jerman berusia 14 tahun ke atas disurvei antara awal Juni hingga akhir Juli tahun ini. Para peneliti bertanya kepada responden tentang ketakutan terbesar mereka dalam bidang politik, ekonomi, secara pribadi dan dalam lingkungan mereka.
Hasil survei menunjukkan penduduk Jerman relatif tidak takut dengan pandemi saat ini. Hanya 32 persen (tahun sebelumnya 35 persen) mengatakan mereka takut jatuh sakit karena penyakit serius. Padahal tahun ini ada pandemi corona.
“Hanya sekitar satu dari tiga orang yang disurvei mengatakan takut bahwa mereka atau orang lain di lingkaran sosial mereka dapat terinfeksi virus corona,” kata Romstedt. Temuan serupa dibuat pada awal bulan ini oleh survei lain, Deutschlandtrend.
Hanya 42 persen responden mengatakan khawatir bahwa globalisasi dapat menyebabkan pandemi lebih sering terjadi di masa depan.
“Mengingat penyebaran virus yang cepat di seluruh dunia, kami memperkirakan angka yang lebih tinggi. Tapi menurut temuan kami, orang jauh lebih takut bahwa virus dapat mengancam kesejahteraan ekonomi mereka daripada kesehatan mereka,” ungkap Romstedt.
Ketakutan kemungkinan kehilangan pekerjaan kembali berada di puncak indeks ketakutan di bidang ekonomi tahun ini. Kekhawatiran tentang kenaikan biaya hidup menempati urutan kedua.
Kemenangan Trump Mimpi Buruk
Pada 3 November nanti akan dilakukan pemilihan presiden di AS. Bagi banyak penduduk Jerman, kemenangan Donald Trump adalah mimpi buruk. Trump menempati urutan teratas dalam daftar ketakutan, dengan 53 persen responden mengatakan mereka takut dampak politiknya.
“Kebijakan luar negeri Trump telah berulang kali menyebabkan masalah internasional yang serius,” kata Manfred G Schmidt, ilmuwan politik di Universitas Ruprecht-Karls di Heidelberg. Menurutnya, Washington juga terus menarik diri dari kerja sama internasional.
Di bidang politik, kekhawatiran tentang imigrasi telah turun ke level terendah dalam lima tahun. Pada tahun 2020, 43 persen orang yang disurvei mengatakan mereka khawatir bahwa masuknya orang asing bisa menyebabkan ketegangan antar-warga dan pendatang baru. Tapi jumlah orang yang khawatir negara Jerman bisa kewalahan dengan kedatangan pengungsi turun dari 56 persen tahun lalu menjadi 43 persen tahun ini.
Hasilnya juga mengejutkan para peneliti. Masyarakat Jerman jadi lebih percaya pada politik dan politisi ketimbang sebelumnya. Hanya sekitar 40 persen responden yang mengatakan bahwa mereka saat ini khawatir para politisi tidak melakukan tugas mereka dengan baik. Inilah angka terendah sejak tahun 2000. Menurut penulis penelitian, ini ada hubungannya dengan kepuasan umum masyarakat dengan manajemen krisis pemerintah Jerman selama pandemi corona. [wip]