(IslamToday ID) – Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengklaim telah mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Ia saat ini tengah mencari waktu untuk audiensi dengan raja guna meresmikan pengangkatannya sebagai perdana menteri.
Anwar, yang akan membutuhkan persetujuan sang raja untuk menggantikan Perdana Menteri Malaysia saat ini Muhyiddin Yassin, mengatakan pada konferensi pers bahwa dukungannya dari anggota parlemen berarti Muhyiddin telah jatuh sebagai perdana menteri.
“Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu,” kata Anwar yang tidak memberikan angka apapun, tetapi mengatakan dukungan itu mendekati dua pertiga dari 222 anggota parlemen.
“Kami membutuhkan pemerintahan yang stabil dan kuat untuk menjalankan negara dan menyelamatkan negara,” tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/9/2020).
Klaim pemimpin oposisi itu muncul kurang dari tujuh bulan setelah Muhyiddin merebut jabatan perdana menteri, menyusul kekacauan politik yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan sebelumnya di bawah Mahathir Mohamad.
Sementara, Muhyiddin mengatakan dirinya masih Perdana Menteri Malaysia yang sah.
Melansir The Star, Muhyiddin mengatakan klaim pemimpin oposisi Anwar Ibrahim bahwa dia mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen harus dibuktikan sesuai dengan proses dan metode yang ditentukan oleh Konstitusi Federal.
“Tanpa melalui proses, pernyataan Anwar hanyalah klaim. Hingga terbukti sebaliknya, pemerintah Perikatan Nasional masih berdiri kokoh dan saya Perdana Menteri yang sah,” ujarnya.
“Saya mengimbau masyarakat untuk tenang. Insya Allah masalah ini akan ditangani sesuai dengan proses hukum dan Konstitusi Federal.” [wip]