(IslamToday ID) – Menteri Pertahanan Finlandia, Norwegia, dan Swedia bertemu di Finnmark County, Norwegia untuk menandatangani perjanjian kerja sama militer baru pada hari Kamis (24/9/2020).
Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen, Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen, dan Menteri Pertahanan Swedia Peter Hulqvist sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di High North, paling tidak melalui latihan militer bersama.
Para menteri juga menegaskan adanya rencana pembentukan komite bersama untuk membahas situasi keamanan dan masalah kebijakan di wilayah utara Eropa.
“Kami meyakini bahwa krisis dunia berikutnya tidak akan hanya mempengaruhi satu negara, tapi semua negara Nordik. Untuk itu, penting bagi kami untuk bekerja sama di banyak bidang,” kata Bakke-Jensen kepada kantor berita nasional NRK seperti dikutip Sputniknews.
Mereka meyakini bahwa perjanjian pertahanan baru ini merupakan tonggak penting dalam kerja sama pertahanan negara-negara Nordik.
Ketiga negara tersebut juga sudah memiliki hubungan kerja sama pertahanan dalam program NORDEFCO, yang di dalamnya juga bergabung Denmark dan Islandia.
Bakke-Jensen menjelaskan bahwa membangun hubungan kerja sama dengan negara tetangga merupakan bagian penting dari tindak pencegahan dan strategi pertahanan bersama. “Terutama di saat persaingan kekuatan besar yang sedang berlangsug, ketika sulit untuk menjadi negara kecil,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Swedia, Peter Hultqvist sedikit menyinggung perkembangan militer Rusia yang pesat.
“Kita hidup di era ketika Rusia telah berinvestasi banyak dalam pasukan dan peralatan militer. Di saat yang sama, kekuatan tertentu juga menunjukkan perilaku operasional yang sejalan, biasa terjadi pada masa perang dingin,” ungkap Hultqvist.
Sementara, Menteri Antti Kaikkonen yang mewakili Finlandia, menganggap bahwa Swedia dan Norwegia adalah rekan alami bagi Finlandia.
Hadapi Rusia
Pada bulan Agustus lalu Swedia memulai aksi persiapan tingkat tinggi di kawasan Laut Baltik. Menteri Pertahanan Hultqvist menggambarkan aksi ini sebagai sinyal teguran ke Rusia.
Padahal faktanya, militer Swedia sendiri memperkirakan bahwa kemungkinan adanya serangan dari Rusia cukup rendah.
Swedia juga telah lama mengikuti latihan militer gabungan bersama NATO di sepanjang garis perbatasan di wilayah barat Rusia.
Selama ini “ancaman Rusia” sering dijadikan alasan bagi Swedia dan negara Nordik lainnya, untuk membangun kekuatan militer mereka.
Sementara Norwegia, dalam beberapa tahun terakhir mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari Rusia setelah mendapat tuduhan spionase. Hubungan bilateral Norwegia-Rusia yang selama ini cukup baik pun akhirnya mulai memanas. Kecurigaan mulai muncul dari kedua belah pihak hingga berujung upaya peningkatan kekuatan militer. [wip]