(IslamToday ID) – Untuk kedua kalinya dalam dua bulan terakhir, China menggelar latihan militer besar-besaran di empat laut di perbatasan wilayah timur.
Pekan ini, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China menggelar lima latihan militer, yakni dua di Laut China Selatan, satu di Laut China Timur, dan dua di Laut Kuning (salah satunya di Laut Bohai).
Menurut laporan Reuters, banyak latihan akan menampilkan tembakan langsung.
Bulan lalu, menurut Kementerian Pertahanan China, PLA mengadakan latihan besar serupa namun tidak menargetkan negara tertentu.
Pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady AS terbang melalui salah satu latihan di Laut Kuning, meskipun Beijing sudah menetapkan zona larangan terbang sebagai tindakan pencegahan keamanan.
Kementerian Pertahanan China mengecam langkah tersebut sebagai tindakan provokasi. Insiden itu juga dinilai telah mengganggu latihan dan berpotensi menyebabkan kesalahpahaman.
Latihan bulan ini, yang akan diperpanjang hingga awal Oktober, dilakukan di tengah meningkatnya aktivitas militer AS di Pasifik, terutama di perairan dekat China. Sputniknews telah mendokumentasikan aktivitas beberapa pesawat mata-mata AS melakukan penerbangan zigzag melintasi Laut China Selatan dan Laut Kuning setiap hari. Terkadang pesawat-pesawat itu menyamar sebagai pesawat sipil agar tidak terdeteksi.
AS juga memimpin latihan besar angkatan laut Rim of the Pacific di lepas pantai Hawaii dan latihan Valiant Shield di Laut Filipina, dekat Guam.
Collin Koh, seorang peneliti dari S Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University Singapura, mengatakan kepada South China Morning Post (SCMP) bahwa latihan militer China bertujuan untuk mendemonstrasikan kesiapan tempurnya di mata publik domestik dan luar negeri.
“Tindakan itu terutama ditujukan pada serentetan aktivitas militer AS dan sekutunya baru-baru ini di wilayah itu,” kata Koh seperti dikutip di Sputniknews, Selasa (29/9/2020).
“Secara operasional, ini untuk menunjukkan kemampuan PLA melakukan mobilisasi besar pasukan di beberapa wilayah laut. Ini juga untuk menunjukkan bahwa PLA tidak terpengaruh oleh kondisi pandemi Covid-19,” tambahnya.
Angkatan Laut PLA terus menggeber kapal induk pertamanya, Liaoning dan kapal induk baru yang dirancang secara lokal, Shandong, bersama-sama di Laut Kuning. Sedangkan kapal induk ketiganya, yang dikenal sebagai Type 002 sedang dibangun di Shanghai, bersama dengan kapal induk lain dan beberapa kapal pembawa helikopter Type 075.
Angkatan Laut PLA sudah lebih besar dari Angkatan Laut AS, dan akan terus ditingkatkan baik ukuran dan modernisasinya. [wip]