(IslamToday ID) – Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi mengumumkan pencalonan dan peluncuran kampanyenya untuk mendapatkan kursi tidak tetap di Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2022-2023.
Kabar ini muncul dalam pernyataan UEA sebelum debat umum ke-75 Sidang Umum PBB yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Shaikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.
“Negara saya akan melanjutkan langkah dan prinsip yang sama, yang didasarkan pada upaya untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, bekerja sama dengan anggota DK,” kata Al Nahyan, Rabu (30/9/2020)
“Kami menyadari besarnya tanggung jawab yang ditanggung oleh keanggotaan kami dan tingkat tantangan yang dihadapi DK, dan kami menegaskan bahwa negara kami akan bekerja dengan tekad dan semangat untuk mengatasi masalah penting negara, dipandu oleh pemahaman kami tentang krisis, pengalaman kami di kawasan Arab dan hubungan dekat kami dengan sejumlah negara. Kami akan terus menyerukan partisipasi organisasi regional dalam mengembangkan solusi untuk memecahkan masalah. Kami bergantung pada dukungan Anda agar tujuan ini dapat tercapai.”
Pada Juni 2021, Sidang Umum PBB akan memilih lima anggota tidak tetap DK untuk periode 2022-2023, karena jumlah anggota tidak tetap DK adalah 10 anggota yang bertugas selama dua tahun.
Pengumuman hari ini muncul setelah UEA memperoleh rekomendasi dari Liga Arab untuk nominasi ini pada tahun 2012 dan rekomendasi dari Grup Asia-Pasifik pada bulan Juni 2020.
UEA bergabung dengan PBB sejak didirikan pada Desember 1971, dan sebelumnya pernah menjadi anggota DK dari 1986 hingga 1987.
Kampanye UEA untuk keanggotaan DK diluncurkan dengan slogan “Kuat Karena Kita Bersatu” akan berfokus pada upaya untuk meningkatkan inklusivitas, menyerukan inovasi, membangun ketahanan, dan mengamankan perdamaian.
Duta Besar Lana Nusseibeh, perwakilan tetap UEA untuk PBB, mengatakan, “Tugas di DK merupakan tanggung jawab besar dan selama keanggotaan di DK, UEA akan menjadi mitra konstruktif dalam menghadapi tantangan penting yang dihadapi zaman kita.”
“Pandemi Covid-19, lagi-lagi telah menunjukkan bahwa di dunia kita saat ini saling terhubung, tidak ada anggota masyarakat internasional kita yang akan aman kecuali jika semua orang aman.” [wip]