(IslamToday ID) – Armenia akan mengerahkan tentara bayaran dari Yunani untuk berperang melawan Azerbaijan. Langkah Armenia ini membuat perang di wilayah itu semakin tak terkendali.
Asisten Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Presiden Azerbaijan, Hikmet Hajiyev menyatakan pihaknya memperoleh informasi bahwa orang asal Armenia dari beberapa negara Barat akan datang bertempur melawan Azerbaijan sebagai pejuang dan tentara bayaran.
“Kami serukan pada negara-negara itu untuk tetap menjauh dari provokasi semacam itu untuk melawan Azerbaijan dan untuk mengambil langkah-langkah itu. Warga negara itu akan menjadi target jika mereka berpartisipasi dalam operasi militer,” ujar Hajiyev seperti dikutip di MEMO, Selasa (6/10/2020).
Ia juga meminta para jurnalis asing yang bekerja di lokasi pasukan Armenia agar segera pergi, karena mereka secara ilegal berada di wilayah itu.
Menurut Hajiyev, Armenia sengaja membawa para jurnalis asing ke wilayah yang sedang mengalami konflik intensif. Hajiyev menyatakan pemerintahan Yerevan bertanggung jawab atas keselamatan mereka.
Ia juga menekankan bahwa Armenia melancarkan serangan siber dari luar negeri terhadap Azerbaijan. “Mereka melakukan serangan siber pada ruang informasi Azerbaijan. Masalah ini harus diselesaikan dan otoritas terkait harus mengambil langkah yang diperlukan dalam hal ini,” ujar Hajiyev.
Perang di perbatasan terjadi sejak 27 September saat pasukan Armenia menargetkan permukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer, mengakibatkan jatuh korban.
Parlemen Azerbaijan mendeklarasikan status perang di beberapa kota dan wilayah setelah pelanggaran dan serangan oleh Armenia di wilayah pendudukan Upper Karabakh yang juga disebut Nagorno-Karabakh. Pada 28 September, Azerbaijan mendeklarasikan mobilitasi militer dalam konflik itu. [wip]