ISLAMTODAY ID — Organisasi perlawanan Palestina Hamas mengecam keras Perancis karena menerbitkan kartun yang merendahkan simbol-simbol Islam.
“Dorongan [Presiden Prancis Emmanuel] Macron untuk menerbitkan kartun Nabi [Muhammad] yang menghina, adalah upaya untuk menghidupkan kembali Perang Salib di mana Perancis adalah sumber debutnya,” demikian pernyataan Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, Sabtu (24/10), dilansir dari Anadolu.
Sami Abu Zuhri menegaskan penerbitan kartun itu “merusak perasaan Bangsa [Islam] dan memprovokasi agresi terhadap agama dan keyakinannya”.
Penerbitan kartun hinaan terhadap Nabi Muhammad, sekaligus pernyataan Macron tentang Islam dan komunitas Muslim, memicu kecaman luas di dunia Arab pada tingkat resmi dan lainnya.
Sejumlah aktivis di sejumlah negara Timur Tengah pun melancarkan seruan boikot terhadap produk Prancis.
Bahkan, produk-produk Perancis ditarik dari peredaran di sejumlah tiitk di negara Kuwait, Yordania, dan Qatar.
Selain itu, seruan boikot juga bergema di Maroko, Turki, Suriah, Libya, dan Jalur Gaza.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, karikatur Nabi Muhammad ditampilkan menggunakan proyektor di gedung pemerintahan di Perancis. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap guru sejarah, Samuel Paty yang dipenggal kepalanya oleh seorang imigran muslim.
Penggambaran kontroversial dari Charlie Hebdo ini ditampilkan di gedung balai kota di wilayah Occitanie, yakni Montpellier dan Toulouse.
Gambar proyeksi tersebut berlangsung selama lebih dari 4 jam pada hari Rabu (21/10/2020) malam waktu setempat.[IZ]