(IslamToday ID) – Untuk pertama kalinya dalam 24 tahun terakhir, Arizona memilih calon presiden dari Partai Demokrat.
Menurut laporan dari kantor berita The Associated Press (AP) pada hari Rabu (4/11/2020) waktu setempat, dengan populasi 7,279 juta, Arizona memiliki 11 suara elektoral, yang sekarang akan diberikan kepada calon Demokrat, Joe Biden.
Negara bagian barat daya itu memecahkan rekornya sendiri dengan pemungutan suara awal, menandai jumlah pemilih yang signifikan yakni 2,6 juta suara telah diberikan sebelum hari pemilihan.
Demokrat telah berharap untuk bisa membalikkan keadaan di negara bagian Arizona yang kini diperebutkan dengan ketat melawan Donald Trump.
Pada hari Selasa (3/11/2020) malam, saluran AS Fox News memicu kecaman dari Trump ketika jaringan tersebut melaporkan Arizona telah dikuasai oleh Biden.
Menjelang hari H, tim kampanye Trump telah meningkatkan kampanyenya di Arizona. Pekan lalu, baik Trump dan pasangannya, Mike Pence mengunjungi negara bagian itu dalam upayanya yang terlambat untuk meraup lebih banyak suara.
Pasangan Biden, senator AS Kamala Harris, juga mengadakan acara kampanye di Phoenix dan Tucson pekan lalu.
Arizona memiliki populasi Latino yang terus bertambah, sebuah fakta yang membuat banyak analis memperkirakan perubahan politik di negara bagian itu selama bertahun-tahun.
Gibby Vee (43) pindah ke Gilbert, Arizona, dari California Utara lebih dari 10 tahun yang lalu. Ia memilih Biden tahun ini karena alasan penanganan pandemi virus corona oleh pemerintahan Trump dan gaya pemerintahannya yang memecah belah.
“Dalam hal ini, kami tidak bisa melanjutkan empat tahun lagi untuk seseorang yang keterampilan kepemimpinannya buruk dan tidak dapat menyatukan bangsa,” katanya kepada Al Jazeera, Kamis (5/11/2020).
Sebelumnya, Francine Romesburg membagikan selebaran pro-Trump di luar tempat pemungutan suara di Glendale, Arizona. Ketika ditanya mengapa memilih Trump, ia mengatakan, “Kebenaran, kejujuran, kebebasan kami, kebebasan kami, agama kami.” [wip]