(IslamToday ID) – Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan mengungkapkan bahwa negaranya berada di bawah tekanan oleh negara-negara sahabat untuk mengakui negara Israel.
“Kami berada di bawah tekanan negara-negara sahabat untuk mengakui Israel. Namun kami tidak akan menurutinya tanpa penyelesaian yang adil untuk Palestina,” katanya seperti dikutip dari MEMO, Ahad (15/11/2020).
Khan menolak menyebutkan negara-negara yang menekannya untuk mengakui Israel itu. “Tinggalkan ini (pertanyaan). Ada hal-hal yang tidak bisa kami katakan. Kami memiliki hubungan baik dengan mereka (negara),” katanya.
Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain baru-baru ini menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Tel Aviv. Beberapa negara Teluk lainnya juga mempertimbangkan opsi untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
“Mari kita berdiri di atas kaki kita sendiri dalam hal ekonomi, kemudian Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini,” kata Khan mengacu pada ketergantungan ekonomi Islamabad yang lama pada negara-negara Teluk yang kaya minyak, sebagian besar Arab Saudi dan UEA.
Dia menjelaskan bahwa tidak memiliki “pemikiran kedua” untuk mengakui Israel. “Saya tidak berpikir dua kali untuk mengakui Israel, kecuali ada penyelesaian yang adil, yang memuaskan rakyat Palestina,” lanjutnya.
Merujuk pada bapak pendiri negara, Mohammad Ali Jinnah, yang berkali-kali menolak mengakui Israel, Khan mengatakan Islamabad akan terus mengikuti jejak Jinnah. Israel, menurut pengamatannya, memiliki pengaruh yang mendalam di Amerika Serikat (AS), yang merupakan negara lain yang menekannya untuk mengakui Israel.
“Tekanan itu karena dampak (pengaruh) Israel yang dalam di AS. Pengaruh ini ternyata luar biasa selama masa jabatan Trump,” tegasnya. [wip]