ISLAMTODAY ID — Liga Arab mengecam keras kebijakan pembangunan permukiman baru Israel di Yerusalem Timur.
Liga Arab mendesak Dewan Keamanan PBB turun tangan dan mengecam keras langkah Israel tersebut.
“Dalam sebuah pernyataan, Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Arab yang Diduduki, Saeed Abu Ali, meminta komunitas internasional yang diwakili oleh negara dan organisasinya, terutama PBB dan Dewan Keamanan, untuk menyatakan penolakan dan kecamannya proyek pemukiman berbahaya ini,” demikian menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, Rabu (18/11).
Liga Arab mendesak Israel menghentikan proyek-proyek pembangunan permukiman yang bertentangan dengan hukum dan resolusi internasional. Sebab Langkah itu dapat merusak semua potensi solusi dua negara.
Saeed Abu Ali turut mengecam keras rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke pemukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki serta Dataran Tinggi Golan, Suriah.
Menurutnya kunjungan tersebut merupakan preseden sebab Pompeo menjadi Menlu AS pertama yang melakukannya.
Pada Ahad (15/11) lalu, The Israel Land Authority (ILA) telah membuka tender bagi para kontraktor untuk proyek pembangunan 1.257 rumah di daerah Givat Hamatos. Penawaran bakal berakhir pada 18 Januari. Kendati demikian ILA tidak merilis tanggal tentang kapan pembangunan akan dimulai.
Protes Palestina
Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh telah melayangkan protes dan kecaman atas rencana proyek tersebut. Menurut dia, rencana itu merupakan kelanjutan dari upaya Israel untuk melenyapkan solusi dua negara yang didukung secara internasional.
Di sisi lain, Israel kembali secara terang-terangan mengabaikan semua resolusi internasional yang menegaskan ilegalitas permukiman.
“Tawaran lanjutan pemerintah pendudukan untuk unit perumahan permukiman baru tidak akan mengubah fakta bahwa semua permukiman pasti akan berakhir, dan bahwa permukiman ini ilegal serta melanggar semua keputusan dan hukum internasional,” jelas Nabil Abu Rudeineh Rudeineh.
Ia pun memprotes rencana kunjungan Mike Pompeo ke permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Kedatangannya ke sana dinilai merupakan provokasi terhadap rakyat dan kepemimpinan Palestina. Dia menilai kunjungan Pompeo dapat menjadi penanda bahwa AS telah menjadi mitra fundamental dalam pendudukan tanah Palestina.
“Baik kunjungan ini maupun dukungan AS untuk permukiman Israel di tanah Palestina tidak dapat memberikan legitimasi pada permukiman tersebut atau mengubah fakta bahwa mereka pasti akan berakhir,” tegas Nabil Abu Rudeineh pada Ahad (15/11).
Nabil Abu Rudeineh menekankan bahwa kunjungan Pompeo ke wilayah permukiman ilegal Israel dapat dipandang sebagai pengabaian mencolok terhadap resolusi komunitas internasional, terutama resolusi Dewan Keamanan PBB 2334.
“Israel mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari dukungan tak terbatas pemerintah AS saat ini, yang telah memberikan semua dukungan yang mungkin untuk kepentingan perluasan pemukiman dan pengambilalihan lebih banyak tanah Palestina,” tandasnya.[IZ]