ISLAMTODAY ID — Militer Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah membeli data lokasi pengguna aplikasi muslim seperti Muslim Pro, aplikasi layanan Al-Quran, dan aplikasi perjodohan, seperti diilansir dari laman Motherboard Vice,
“Aplikasi paling populer di antara grup yang dianalisis Motherboard terkait dengan penjualan data semacam ini adalah aplikasi doa dan Al-Quran Muslim yang memiliki lebih dari 98 juta unduhan di seluruh dunia,” demikian menurut situs web teknologi, Senin(16/11/20).
Militer AS menggunakan dua metode berbeda dalam mendapatkan data lokasi tersebut.
“Yang satu mengandalkan perusahaan bernama Babel Street, yang membuat produk bernama Locate X dan metode lainnya melalui perusahaan bernama X-Mode, yang memperoleh data lokasi langsung dari aplikasi, lalu menjual data tersebut ke kontraktor, dan diperluas kepada militer [AS], “ungkap laman tersebut.
Data tersebut nantinya digunakan untuk membantu Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), cabang militer yang bertugas untuk kontraterorisme, pemberontakan, dan pengintaian khusus dalam operasi pasukan khusus di luar negeri.
Perusahaan X-Mode mendapatkan data pengguna dari Aplikasi Muslim Pro. Sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai pengingat waktu sholat, dan penunjuk kiblat sholat.
Laman tersebut mengungkapkan tidak mengetahui bagaimana penggunaan data yang digunakan Militer AS.
Muslim Pro telah diunduh lebih dari 50 juta kali di seluruh dunia di perangkat Android. Bila digabungkan dengan perangkat IOS jumlah total pengunduk lebih dari 98 juta, dikutip dari TRT World.
Aplikasi perjodohan, seperti Muslim Mingle juga mengirimkan data ke X-Mode. Aplikasi ini tercatat telah diunduh lebih dari 100.000 kali.
Tercatat hasil penelusuran laman Motherboard, aplikasi Turkey Social, Egyt Social, Colombia Social, Iran Social menjual data koordinat GPS pengguna kepada perusahaan.
“Motherboard memasang aplikasi kencan lain, yang disebut Iran Social, pada perangkat uji dan mengamati koordinat GPS yang dikirim ke perusahaan. Jaringan aplikasi juga mencakup Sosial Turki, Sosial Mesir, Sosial Kolombia, dan lainnya yang berfokus pada negara tertentu.”
Data Jaringan Telepon AS
Motherboard Vice mengutip Senator Ron Wyden mengatakan bahwa X-Mode menjual data lokasi yang diambil dari telepon AS ke pelanggan militer AS.
“Melalui saluran telepon di bulan September dengan kantor saya, pengacara untuk perantara data X-Mode Social mengkonfirmasi bahwa perusahaan menjual data yang dikumpulkan dari telepon di Amerika Serikat ke pelanggan militer AS, melalui kontraktor pertahanan,” ujarnya.
“Mengutip perjanjian kerahasiaan, perusahaan menolak untuk mengidentifikasi kontraktor pertahanan tertentu atau lembaga pemerintah tertentu yang membeli data tersebut,” tandanya.[Res]