ISLAMTODAY ID — Penduduk Aghdam, yang sebelumnya diduduki oleh Armenia selama 27 tahun lamanya, mengatakan bahwa kota itu menjadi hancur selama pendudukan, Sabtu (21/11).
Di kota Aghdam, tempat tentara Armenia mundur pada 20 November lalu, hampir tidak ada bangunan yang berdiri utuh.
Sekitar 143.000 warga Azerbaijan pernah tinggal di kota Aghdam, akan tetapi sekarang kota itu hanya hanya tinggal jalan-jalan tidak terawat dan bangunan hancur, dilansir dari Anadolu.
Masjid bersejarah dua menara yang dibangun pada abad ke-19 merupakan satu-satunya bangunan yang struktur utamanya masih utuh.
Namun kondisinya sangat memprihatinkan dan terabaikan.
Penghancuran oleh Armenia di kota Aghdam selama pendudukan digambarkan oleh pers asing laksana “Hiroshima di Kaukasia”.
Hubungan antara bekas republik Soviet Azerbaijan dan Armenia memanas sejak tahun 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Bentrokan terbaru meletus 27 September lalu dan tentara Armenia terus menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan, bahkan melanggar perjanjian gencatan senjata kemanusiaan selama 44 hari.
Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desa dari pendudukan Armenia selama ini.
Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.
Gencatan senjata dipandang sebagai kemenangan Azerbaijan dan kekalahan Armenia.[IZ]