ISLAMTODAY ID — Kementerian Luar Negeri China menyatakan sikap tegasnya terhadap Amerika Serikat (AS) usai Washington mengumumkan sanksi baru terhadap empat entitas termasuk dari China karena berhubungan dengan Iran.
Kemlu China mendesak AS segera memperbaiki kesalahan tersebut, demikian pernyataan tegas ini juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhou Lijian dalam jumpa pers, Kamis (26/11), dilansir dari Reuters.
Utusan Khusus AS untuk Iran, Elliott Abrams mengatakan, Amerika Serikat akan menerapkan sanksi pada empat entitas, Rabu (25/11). Abrams menuduh entitas dari Cina dan Rusia terlibat dalam mempromosikan program rudal Iran.
Dalam acara virtual yang digelar Beirut Institute, Elliot Abrams mengatakan, pemerintahan Trump berencana terus menekan Iran dengan sanksi-sanksi yang berkaitan dengan senjata pemusnah massal dan pelanggaran hak asasi manusia. Ia mengatakan, ada sanksi baru pekan depan.
Perwakilan Khusus AS untuk Iran itu pun mendesak agar presiden terpilih Joe Biden tetap menjaga tekanan ke Iran. Menurutnya, tekanan tersebut dapat menahan ancaman regional dan global yang ditimbulkan Iran.
Elliot Abrams memuji calon kepala keamanan nasional dan menteri luar negeri yang dipilih Biden sebagai ‘orang-orang luar biasa’.
Ia memperingatkan mereka untuk tidak membuat kesalahan seperti Presiden Barack Obama dengan menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan Iran pada 2015 lalu.
Presiden Trump membawa AS keluar dari kesepakatan yang dikenal Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dua tahun yang lalu.
Joe Biden yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang tampaknya akan membawa AS bergabung kembali JCPOA, dengan syarat Iran mematuhi kesepakatan tersebut.
Sumber: Reuters