ISLAMTODAY ID — Indonesia dan Turki sepakat melanjutkan perundingan Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT–CEPA) dan menargetkan selesai pada tahun 2021.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan IT-CEPA mandat yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk diselesaikan.
“IT-CEPA berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Turki,” jelas Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Jakarta pada Selasa (22/12), dilansir dari Anadolu.
Menlu RI Retno menyampaikan IT-CEPA juga menunjukan komitmen kedua negara terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil dan bebas, serta upaya bersama mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi.
Peningkatan Kerjasama
Menlu Retno pun menyambut minat investor Turki yang semakin meningkat di Indonesia.
Beberapa proyek yang saat ini sedang dibahas adalah di bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur.
Retno Marsudi juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan, yang diyakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia.
“Saya juga secara khusus menyoroti pentingnya kerja sama Turki-Indonesia, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia dalam skema Public Private Partnership (PPP),” ujar Menlu RI itu.
Usai pertemuan daring dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia dengan Menteri Perdagangan Turki Juli lalu, Indonesia, melihat besarnya minat perusahaan konstruksi Turki untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pada proyek jalan tol dan bendungan.
Sementara itu, terkait kerja sama di bidang pertahanan dan industri pertahanan, kedua negara telah menyaksikan kemajuan yang signifikan di sektor ini selama dua tahun terakhir ini.
“Saling kunjung antara pejabat dan para ahli di bidang pertahanan dan industri pertahanan telah menunjukkan peningkatan yang signifikan,” jelas Retno Marsudi.
Menurutnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru saja mengunjungi Turki beberapa pekan lalu.
“Hal ini memperkuat komitmen kedua negara untuk mengembangkan lebih jauh kerja sama pertahanan dan industri pertahanan,” pungkas Retno.
Terkait dengan kerja sama teknologi dan industri, sejak Juni lalu, pembicaraan intensif telah dimulai kedua negara untuk bekerja sama di bidang: industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran roket (spaceport building), satelit dan kendaraan peluncur satelit serta teknologi medis dan farmasi.
“Kami mencatat keterlibatan delapan orang tenaga ahli Indonesia dalam tim yang menemukan 320 miliar meter kubik cadangan gas alam di lepas pantai Laut Hitam di Turki pada Agustus tahun ini,” tandasnya.
Ia juga menyampaikan kepada Menlu Cavusoglu kesiapan BUMN Indonesia untuk bekerja sama dan membantu pengembangan industri gas di Turki.[Anadolu]