(IslamToday ID) – Keberadaan masjid di China kini tak asing lagi karena populasi muslim di negara itu mencapai 23 juta jiwa.
Salah satu yang terindah adalah Masjid Niujie yang merupakan masjid tertua dan terbesar di Beijing. Keindahan Masjid Niujie membuatnya banyak dikunjungi turis dan tamu negara dari negeri-negeri muslim.
Dari luar Masjid Niujie terlihat seperti klenteng karena bangunannya kental dengan nuansa Tionghoa. Pintu dan dindingnya berwarna merah, sementara atap masjid yang berwarna hijau bergaya arsitektur khas Tionghoa.
Tidak seperti bangunan masjid lainnya, Masjid Niujie terdiri dari beberapa bangunan terpisah seperti minaret, tablet pavilion, bath room, moon house, dan tentunya ruang ibadah. Minaretnya pun unik kerena berbentuk seperti pagoda dua lantai. Di minaret inilah muazin mengumandangkan azan tanpa bantuan mikrofon.
Tapi begitu masuk ke bagian dalam masjid, kesan yang timbul langsung berubah karena bagian dalam masjid didesain dengan interior khas timur tengah seperti masjid pada umumnya.
Bagian dalam masjid dihiasi dengan tulisan Arab di dinding. Ada pula gerbang melengkung yang khas ditemukan pada masjid. Sama dengan bagian luar yang didominasi warna merah, bagian dalam Masjid Niujie juga didominasi warna merah dan biru.
Masjid Niujie didirikan pertama kali pada tahun 996 M semasa pemerintahan Dinasti Liao. Sayangnya pasukan Mongol meratakan masjid saat pecah perang antara Mongolia dengan China.
Saat era Dinasti Ming, Masjid Niujie dibangun kembali dan diperbesar di era Dinasti Qing. Pada abad ke-20 Masjid Niujie telah direnovasi sebanyak tiga kali.
Terletak di Distrik Xuanwu atau kawasan muslim Beijing, di sekitar masjid bisa ditemukan supermarket halal, serta deretan restoran halal. Para turis yang ingin mengunjungi Masjid Niujie mesti membayar tiket masuk sebesar 10 yuan atau Rp 21.700. Bagian dalam atau tempat ibadah hanya boleh dimasuki umat muslim.
Umat muslim merupakan minoritas di Negeri Tirai Bambu dengan jumlah 23 juta orang atau 1,7 persen dari total penduduk China. Islam sendiri telah hadir di China selama lebih dari 1.400 tahun sejak diperkenalkan pada awal abad ke-7 Masehi.
Beberapa suku minoritas China merupakan pemeluk Islam seperti suku Hui dan Uyghur, Kazakh, Tajik, Donxiang, Uzbeks, Tatar, dan Bonan.
Sebagian dari mereka merupakan keturunan dari warga Arab, Persia, dan Asia Tengah yang telah menikah dengan warga China. Namun banyak pula warga asli China yang memeluk Islam. [wip]