ISLAMTODAY ID — Perdana menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan hasil awal dari pemilihan parlemen Israel tidak menunjukkan prospek perdamaian antara Palestina dan Israel.
“Agenda politik dari partai-partai pemenang dalam pemilu Israel menunjukkan bahwa tidak akan ada mitra politik untuk Palestina dalam proses perdamaian,” pungkas PM Mohammad Shtayyeh pada Rabu (27/3).
Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa hasil pemilu menunjukkan dominasi sayap kanan dalam politik Israel.
Menurut hasil awal yang diumumkan media Israel, Partai Likud yang dipimpin PM Israel Benjamin Netanyahu memenangkan 30 kursi di parlemen.
Sementara itu, kubu politik Netanyahu, yang terdiri dari Partai Likud dan sekutu, hanya memenangkan 59 kursi, atau gagal memenangkan jumlah kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.
Mohammad Shtayyeh pun mendesak komunitas internasional untuk menghentikan serangan Israel di Palestina.
“Palestina siap menjadi mitra dalam proses perdamaian yang serius dan nyata,” tegasnya.
Negosiasi antara pihak Palestina dan Israel mandek sejak April 2014 karena Tel Aviv menolak membebaskan tahanan Palestina, menghentikan aktivitas permukiman ilegalnya, serta menerima perbatasan sebelum perang Juni 1967 sebagai dasar untuk solusi dua negara.
Zehra Nur Duz/Anadolu