ISLAMTODAY— Situasi konflik dan ketegangan di wilayah Jalur Gaza, serta Yerusalem hingga Tel Aviv semakin memanas.
Dalam serangan yang kini telah memasuki hari ketujuh tersebut Angkatan Udara Israel kembali melancarkan serangan udara ke ke Gaza pada Sabtu malam hingga Ahad (16/5) waktu setempat.
Dalam serangan ini sedikitnya 33 warga Palestina, termasuk 13 diantaranya anak-anak.
Menurut Kementerian kesehatan di Gaza, pasukan militer Israel menembakkan roket ke rumah-rumah warga yang berada di pusat Kota Gaza pada tengah malam.
Berdasarkan laporan AFP pada Ahad (16/5), Tentara IDF (Israel Defense Forces) mengatakan bahwa tak kurang dari 3.000 roket ditembakkan dari Gaza yang berada dalam kendali Hamas ke sejumlah wilayah Israel sejak konflik tujuh hari lalu.
“Hamas telah melakukan serangan yang sangat intens dalam hal serangan udara,” ujar Komandan Komando Regional Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Mayor Jenderal Ori Gordin mengutip laporan AFP.
Perlawanan Sengit Hamas
Israel mengakui pihaknya mendapatkan perlawanan sengit dari Hamas.
Israel pun menyatakan telah menghadapi serangan roket tertinggi di wilayahnya selama konfrontasi terakhirnya dengan Organisasi Perjuangan dan Perlawanan Palestina Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Pengakuan kehebatan Hamas ini diberikan oleh Militer Israel pada Ahad (16/5/2021) ini.
Sebagai informasi, sejak Senin (10/5) lalu, kelompok bersenjata di Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel.
Komandan Garis Depan Israel Mayor Jenderal Ori Gordin menyatakan serangan itu telah melampaui jumlah tembakan yang terjadi selama ketegangan antara mereka dengan Hamas pada 2019 dan selama perang dengan Hizbullah Lebanon pada 2006 lalu.
Menurut Mayjen Ori Gordin, selama ketegangan yang terjadi pada November 2019 antara tentaranya dengan organisasi Jihad Islam, jumlah roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel dalam 3 hari konflik hanya mencapai 570.
Sementara itu, dalam perang dengan Hizbullah pada 2006 lalu total roket yang ditembakkan ke Israle dalam 19 hari peperangan mencapai 4.500.
Namun, ketika ditanya apakah kecepatan serangan roket sejak Senin adalah yang tertinggi yang pernah terjadi di wilayah Israel, Gordin menjawab diplomatis.
“Saya tidak hanya setuju, ini yang saya sampaikan,” jelasnya dilansir dari AFP, Ahad (16/5).
Sebagai informasi, ketegangan antara Israel dan Palestina kembali terjadi selama sepekan ini. Itu dipicu oleh kerusuhan yang dipicu pencaplokan Israel terhadap wilayah di Yerusalem timur.
Sementara itu menurut Laporan Reuters, akibat serangan tersebut, korban tewas di Gaza melonjak menjadi 181 jiwa termasuk 52 diantaranya adalah anak-anak. Jumlah ini merupakan akumulasi dari hasil pertempuran di jalur Gaza yang meletus sejak Senin (10/5) lalu.[IZ/AFP/Reuters]