ISLAMTODAY ID—Puluhan ribu orang dari semua lapisan masyarakat bergabung dalam aksi unjuk rasa di kota-kota di seluruh Amerika Utara.
Mereka menyerukan diakhirinya serangan brutal Israel terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza dan di seluruh Palestina, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (16/5).
Aksi unjuk rasa untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina berlangsung pada hari Sabtu (15/5) di kota-kota termasuk New York, Dallas, San Diego, Edmonton, Philadelphia, Toronto, Vancouver, Boston, Washington, Montreal, Portland, Dearborn.
Brooklyn, New York
Sekitar 2.000 orang berkumpul di daerah Bay Ridge di Brooklyn. Mereka menyuarakan slogan “Bebaskan Palestina” dan “Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka.”
Mereka juga mengibarkan bendera Palestina dan memegang plakat bertuliskan “Akhiri Apartheid Israel” dan “Kebebasan untuk Gaza.”
Untuk diketahui, banyak pengunjuk rasa mengenakan selendang hitam dan putih, merah dan putih, dan keffiyeh.
Sementara itu, pengemudi mobil membunyikan klakson dan pengendara sepeda motor menghidupkan mesin mereka saat matahari terik.
Banyak orang Yahudi yang hadir, membawa plakat bertuliskan “Bukan atas nama saya” dan “Solidaritas dengan Palestina”, saat pengunjuk rasa mengambil alih sebuah jalan di daerah yang memiliki populasi Arab yang besar itu.
Puluhan petugas polisi menyaksikan protes damai, yang dijuluki “Bela Palestina”.
“Saya di sini karena saya ingin kehidupan Palestina sama dengan kehidupan Israel dan hari ini tidak,” ujar Emraan Khan, 35 tahun, seorang ahli strategi perusahaan dari Manhattan, sambil melambaikan bendera Palestina.
“Ketika Anda memiliki negara bersenjata nuklir dan negara bagian lain dengan penduduk desa yang berbatu-batu, jelas siapa yang harus disalahkan,” ungkapnya.
Alison Zambrano, seorang siswa berusia 20 tahun, melakukan perjalanan aksi solidaritas dari negara tetangga Connecticut untuk demo.
“Warga Palestina memiliki hak untuk hidup bebas dan anak-anak di Gaza tidak boleh dibunuh,” ujarnya kepada AFP.
Mashhour Ahmad, seorang Palestina berusia 73 tahun yang telah tinggal di New York selama 50 tahun, mengatakan “jangan salahkan korban atas agresi tersebut.”
“Saya memberi tahu Tuan Biden dan kabinetnya untuk berhenti mendukung pembunuhan. Dukung para korban, hentikan penindasan. Kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel baru-baru ini adalah genosida,” ujarnya sambil mengangkat poster di atas kepalanya yang bertuliskan “Bebaskan Palestina, Akhiri pendudukan.”
Hari Malapetaka
Presiden Joe Biden berbicara secara terpisah Sabtu (15/5) dengan rekan-rekannya dari Israel dan Palestina.
Ia mengungkapkan “keprihatinan besar” atas kekerasan enam hari yang telah menewaskan banyak orang atau terluka.
Dia menyatakan “komitmen kuat Washington untuk solusi dua negara yang dinegosiasikan sebagai jalan terbaik untuk mencapai resolusi yang adil dan abadi dari konflik Israel-Palestina,” ujar Gedung Putih.
Protes tersebut diadakan pada peringatan Hari Nakba, atau “malapetaka”, yang menyebabkan ratusan ribu orang Palestina mengungsi selama penciptaan Israel pada tahun 1948.
Aksi Solidaritas Lain
Kerumunan orang berkumpul di Copley Square di Boston, sementara beberapa ratus orang berkumpul di halaman Monumen Washington di ibu kota AS.
Beberapa ribu orang berdemonstrasi di Montreal, menyerukan “pembebasan Palestina”.
Para pengunjuk rasa juga mengecam “kejahatan perang” yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan membawa plakat yang menuduh Israel melanggar hukum internasional selama protes di pusat kota Kanada.
Sebelumnya, sebuah karavan mobil membunyikan klakson mereka dan melaju dengan bendera Palestina yang tertiup angin saat mereka melakukan protes di luar konsulat Israel di bagian barat Montreal.
Seorang pengunjuk rasa ditangkap karena memecahkan jendela, ujar seorang juru bicara polisi, tetapi demonstrasi berlangsung damai. (Resa/TRTWorld/AFP)