ISLAMTODAY — Pemerintah Republik Indonesia mendesak Majelis Umum PBB menetapkan kehadiran pihak internasional di Al-Quds untuk memastikan keamanan rakyat Palestina dan melindungi status area Al-Haram al-Sharif sebagai tempat suci bagi tiga agama.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dalam pertemuan Majelis Umum PBB yang membahas isu Palestina di New York, Amerika Serikat, Kamis (20/5) pagi waktu setempat.
“Kita harus bisa mencegah terulangnya kekejaman di masa depan,” pungkas Retno Marsudi.
Menlu RI ini juga mendesak Majelis Umum PBB segera bertindak menghentikan kekerasan demi mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak lagi.
Indonesia mendesak Majelis Umum PBB menuntut gencatan senjata yang dihormati dan diterapkan secepatnya.
Indonesia kemudian menyerukan Majelis Umum PBB dan pihak lainnya meningkatkan pemberian bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terdampak serangan Israel.
Retno Marsudi menegaskan bahwa, Majelis Umum PBB harus memastikan Israel mengizinkan pengiriman bantuan, termasuk ke Jalur Gaza.
Indonesia juga menyerukan agar Majelis Umum PBB mengejar negosiasi multilateral yang kredibel demi mencapai perdamaian di Palestina yang berbasis pada”two-state solutions”.
“Kita tidak boleh membiarkan rakyat Palestina tidak memiliki pilihan lain selain menerima ketidakadilan selama sisa hidup mereka,” tegas Menlu Retno.
Hingga Kamis, setidaknya 230 warga Palestina telah tewas, termasuk 65 anak-anak dan 36 perempuan, sementara 1.620 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak 10 Mei. Sementara itu, 12 orang Israel dilaporkan tewas akibat tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.
Ketegangan yang dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.[AA]