ISLAMTODAY ID — Direktur Umum dan CEO Anadolu Agency Serdar Karagoz menekankan bahwa Islamofobia adalah “titik lemah” dari hegemoni Barat.
Serdar Karagoz menyebut perang melawan Islamofobia tidak hanya dilakukan untuk membela hak-hak kelompok yang terpinggirkan karena keyakinan agama mereka saja, tetapi untuk mempertahankan hak yang paling dibenarkan, sah dan terkuat bagi tatanan global.
“Islamofobia bukanlah hal baru. Ini adalah situasi yang telah diproduksi oleh elite penguasa Barat sejak pembentukan hegemoni Barat, dan itu tidak dianggap sebagai masalah besar,” pungkas Karagoz.
Islamofobia adalah isu yang sangat krusial bagi hegemoni, ujar dia, seraya menambahkan bahwa fakta itu juga meletakkan dasar bagi kebijakan keamanan Barat.
“Di balik semua kebijakan keamanan, ada dasar di mana pendekatan Islamofobia menjadi fiksi di media Barat,” jelas Serdar Karagoz.
Ia pun menyoroti bahwa perempuan adalah korban terbesar Islamofobia baik di Barat maupun di berbagai belahan dunia melalui simbol hijab yang terlihat, dia mengatakan bahwa pesan persepsi Barat selalu diberikan melalui perempuan.
“Penolakan ini dilakukan melalui perempuan. Gerakan feminis atau gerakan perempuan tidak pernah mendukung perempuan yang menghadapi Islamofobia,” ujar CEO Anadolu Agency.
Bahkan Ia melanjutkan bahwa Turki berada di garis depan memerangi Islamofobia melalui organisasi penyiaran internasional seperti Anadolu Agency, TRT World, dan Daily Sabah.
Menyoroti Turki, Pakistan, dan Malaysia telah sepakat untuk bersama-sama melawan tren global Islamofobia yang meningkat, Karagoz mengatakan inisiatif ini harus dipercepat.
“Karena hegemoni tidak hanya mencakup persepsi Muslim tetapi hampir semua orang di dunia, kami ingin menunjukkan perlawanan terhadapnya. Islamofobia adalah titik perlawanan yang signifikan dalam hal ini,” tekan dia.
Dia juga mengungkapkan perlunya mengadakan workshop di mana para akademisi, intelektual dan anggota media berkumpul untuk membahas “Islamofobia”.
Karagoz menyebut ini dapat menjadi dasar bagi Media Internasional dan Simposium Islamofobia jilid kedua.
Divisi Islamofobia dan Perlawanan Narasi Media
Anadolu Agency akan memproduksi konten baru berkaitan isu-isu Islamofobia bagi semua pelanggannya, kata Direktur Utama Anadolu Agency Serdar Karagoz pada Selasa.
“Jaringan internasional Anadolu Agency akan diperkuat dalam periode baru dan misi utama kami yang paling penting adalah memerangi Islamofobia,” kata Karagoz dalam Simposium Media Internasional dan Islamofobia pertama Turki di Ankara.
Karagoz menambahkan pihaknya akan mempekerjakan tim khusus, termasuk orang-orang yang kompeten dari seluruh dunia.
“Divisi ini memantau isu Islamofobia, kami akan berfokus pada paket berita terkait Islamofobia yang akan kami sajikan ke seluruh dunia,” kata dia, sambil menambahkan bahwa hal ini dapat membantu mereka yang ingin melawan hegemoni Barat di tingkat global.
Dalam simposium tersebut, Jurnalis Mehmet Akif Ersoy mengatakan Turki menciptakan terminologi baru dengan menyebarkan berita tentang Islam melalui medianya sendiri, termasuk Anadolu Agency dan TRT, bukan dengan narasi media Barat.
“Sebagai media, kami tidak lagi defensif dalam memerangi Islamofobia. Sikap Anadolu Agency dalam beberapa kejadian di Gaza belakangan ini membuat Israel mundur selangkah,” ujar Wakil Direktur Utama TRT Fatih Er.
“Saya tidak menggunakan istilah Islamofobia. Ada serangan terhadap masjid di seluruh dunia. Ada kekerasan, kami tidak bisa menjelaskan ini sebagai fobia. Ada kebencian yang dilakukan secara sadar dan terorganisir,” kata Ibrahim Altay, Pemimpin Redaksi Daily Sabah.
Simposium tersebut berlangsung dua hari di ATO Congresium, sebuah pusat konvensi dan pameran internasional.
Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Radio dan Televisi (RTUK), Departemen Urusan Agama, Universitas Erciyes, Perusahaan Radio dan Televisi Turki (TRT), dan lembaga think tank Turki, Economic and Social Research (SETA) yang berbasis di Ankara.[AA]