ISLAMTODAY ID–Saat ini terjadi “bentrokan” antara kapal perang dari Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia dan kapal dari Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat di perairan tidak jauh dari Pulau Hawaii.
Laporan dari OSINT (Open Source Intelligence) serta citra satelit mengatakan 7 kapal perang Rusia dari Armada Pasifik hanya berjarak 35 mil laut (sekitar 65 km) selatan Honolulu di Pulau Hawaii, seperti dilansir dari Defence Security Asia, Senin (21/6).
Pulau Hawaii adalah pangkalan militer utama AS, selain menampung fasilitas uji peluncuran misilnya.
Sebagai tanggapan, Angkatan Laut AS telah mengerahkan 3 kapal perusak kelas Arleigh Burke dan sebuah kapal penjaga pantai kelas Sentinel untuk “membayangi” (memantau) kapal perang angkatan laut Rusia.
Tentu saja situasi di perairan di Pulau Hawaii sangat mencekam saat ini.
Bentrokan antara kapal perang Rusia dan AS di Hawaii terjadi hanya beberapa minggu setelah pertemuan pertama antara dua pemimpin negara itu, Jo Biden dan Vladimir Putin.
Itu adalah pertemuan pertama sejak Biden terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
Armada 7 kapal perang Rusia di dekat pulau Hawaii dipimpin oleh kapal penjelajah kelas Slava “Varyag”.
Kapal angkatan laut Rusia lainnya yang diidentifikasi adalah Marsekal Krylov, Sovershenny, Marsekal Shaposnikov, Gromkiy, Aldar Tsydenzhapov dan Laksamana Panteleyev.
Apa yang terlihat adalah kapal permukaan, tetapi kapal selam Rusia dan AS juga tidak diragukan lagi terlibat dalam “bentrokan” di perairan Hawaii pada saat ini.
Itu hanya terjadi di bawah permukaan.
Kapal induk AS USS Carl Vinson juga berada di perairan Hawaii saat ini untuk melakukan latihan terpisah sebelum kembali berpatroli.
Ketujuh kapal perang Rusia yang terletak di dekat pulau Hawaii itu diyakini merupakan bagian dari kapal perang Armada Pasifik yang sedang melakukan latihan di tengah Samudra Pasifik.
Pengamat pertahanan mengatakan itu adalah latihan terbesar oleh Armada Pasifik Rusia sejak akhir Perang Dingin.
Selama seminggu, militer AS telah 2 kali mengerahkan pesawat F-22 Raptor yang berbasis di Hawaii untuk mencegat pembom Rusia yang terbang dekat dengan Pulau Hawaii.
Selain tujuh kapal perang Rusia, sebuah kapal pengintai “Kareliya” (SSV-535) juga berada di dekat pulau Hawaii.
(Resa/Defence Security Asia)