ISLAMTODAY ID-Turki dapat memainkan peran penting dalam membawa perdamaian ke Afghanistan karena posisinya yang terhormat di negara yang dilanda perang itu, ungkap pakar politik dan keamanan dari tiga negara, Rabu (30/6).
Berbicara di sebuah seminar tentang “Percakapan tentang Proses Perdamaian Afghanistan: Peran Turki di Afghanistan” yang diselenggarakan oleh lembaga think-tank Institute of Strategic Studies Islamabad (ISSI), mantan Menteri Luar Negeri Pakistan Aziz Ahmad Chaudhry mengatakan situasi di Afghanistan sangat kritis.
“Kita semua tahu betapa pentingnya kita memiliki perdamaian di Afghanistan. Saya pikir tidak ada yang tahu lebih dari pemerintah Pakistan, para pemimpinnya, dan rakyatnya bahwa Afghanistan yang tidak stabil dapat menjadi mimpi buruk bagi seluruh kawasan,”ujar Chaudhry, yang juga direktur jenderal ISSI, seperti dilansir dari AA, Kamis (1/7).
Turki dan Afghanistan memiliki hubungan diplomatik lama sejak tahun 1920 dan Ankara telah berusaha menemukan cara untuk memulai semacam proses politik, tambahnya.
Murat Aslan, pakar keamanan dari Turki, mengatakan kebijakan Ankara didasarkan pada kebijakan kepentingan bersama, bukan berdasarkan kepentingan pribadi.
“Kepentingan Afghanistan terletak pada negara yang stabil dan damai agar setiap proyek pembangunan dapat direalisasikan,” ujarnya.
“Ketika saya di Kabul, saya mengajukan satu pertanyaan kepada beberapa orang — ‘Bagaimana pandangan Anda ke Turki?’ Dan mereka semua memberikan jawaban yang sama: ‘Turki adalah saudara kami,’” kenangnya.
Dengan proposal Turki tentang mekanisme trilateral baru yang melibatkan Turki untuk melindungi bandara Kabul setelah AS menarik diri dari Afghanistan, pakar pertahanan yang berbasis di Ankara Merve Seren menyarankan bahwa kehadiran Turki di Kabul membutuhkan perlindungan hukum dari PBB.
“Kehadiran Turki di Afghanistan perlu dilegitimasi melalui resolusi PBB dan juga pemerintah Afghanistan untuk secara resmi meminta Ankara membantu rakyat Afghanistan,” ungkap Seren, asisten profesor di Universitas Yildirim Beyazit Ankara.
“Turki harus berada di sana bukan hanya karena masalah NATO, tetapi saya pikir kami memiliki masalah migrasi yang sangat besar, [karena] kami mendapatkan migrasi paling banyak dari Suriah dan kemudian dari Afghanistan,” tambahnya.
Berbicara kepada wartawan pada 14 Juni di akhir serangkaian pertemuan dengan para pemimpin NATO di sela-sela pertemuan puncak aliansi di Brussels, Belgia, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki juga mencari keterlibatan Pakistan dan Hongaria dalam misi baru di Afghanistan setelah kepergian pasukan NATO pimpinan AS.
Peran Besar Turki di Afghanistan
Saat menyambut proposal Erdogan agar pasukan Turki menjaga bandara Kabul, Zalmai Nishat, pakar kebijakan senior yang berbasis di Kabul, mengatakan dia melihat peran Turki yang lebih besar di Afghanistan.
“Turki dapat memainkan peran penting dalam pembangunan konsensus internal di antara penduduk multi-etnis Afghanistan dan juga dalam pembangunan konsensus regional,” ujarnya.
“Turki telah berevolusi untuk memainkan peran rekonstruksi dan peningkatan kapasitas di Afghanistan. Oleh karena itu, Turki berada dalam posisi terbaik untuk memainkan peran yang berpotensi besar, yang harus didorong dengan kuat,” ungkap mantan duta besar Pakistan untuk Turki Muhammad Haroon Shaukat.
Mengacu pada situasi saat ini di Afghanistan, para ahli mengatakan proses politik adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan sesuatu.
“Dengan perolehan terbatas, Afghanistan jauh dari stabil, karena terus ditantang oleh sejumlah besar masalah, sehingga menghadirkan tantangan bagi komunitas internasional dan kawasan,” ujar Amina Khan, direktur Center for Afghanistan, Middle East and Afrika di ISSI.
(Resa/AA)