ISLAMTODAY ID -Orang yang menerima suntikan Sinovac Biotech (SVA.O) dikecualikan dari penghitungan total vaksinasi COVID-19 di Singapura, menurut pejabat di Singapura.
Hal tersebut mengutip data kemanjuran yang tidak memadai untuk vaksin buatan China, terutama terhadap varian Delta yang menular.
“Kami tidak benar-benar memiliki dasar medis atau ilmiah atau memiliki data sekarang untuk menetapkan seberapa efektif Sinovac dalam hal infeksi dan penyakit parah di Delta,” ujar menteri kesehatan Ong Ye Kung dalam konferensi pers pada hari Rabu (7/7), seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/7).
Varian Delta telah menjadi jenis COVID-19 yang paling umum di Singapura sejak sekelompok infeksi diidentifikasi di bandara pada Mei lalu.
Pemerintah kemudian kembali ke pembatasan yang lebih ketat pada pertemuan sosial dan kegiatan publik, meskipun telah mulai melonggarkan beberapa pembatasan tersebut.
Sementara itu, hanya orang yang berpartisipasi dalam program imunisasi nasional, yang saat ini menggunakan suntikan Moderna dan Pfizer-BioNTech/Cominarty (PFE.N), yang dihitung dalam penghitungan untuk vaksinasi.
Lebih dari 3,7 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer atau Moderna, yang mencakup sekitar 65% populasi, dan hampir 2,2 juta telah menyelesaikan rejimen dua dosis.
Singapura telah menetapkan target dua pertiga penduduknya untuk divaksinasi penuh sekitar 9 Agustus.
Setelah persetujuan penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Singapura mulai mengizinkan klinik swasta yang ditunjuk untuk menawarkan suntikan Sinovac, CoronaVac, mulai pertengahan Juni.
Lebih lanjut,Singapura memiliki stok 200.000 dosis CoronaVac yang dapat dimanfaatkan oleh klinik.
Pada 3 Juli, lebih dari 17.000 orang telah menerima satu dosis CoronaVac, dan pihak berwenang mengatakan bahwa permintaan vaksin tampaknya berkurang setelah awalnya terburu-buru.
Bulan lalu, Kenneth Mak, direktur layanan medis Singapura, mengatakan bukti dari negara lain menunjukkan orang yang menggunakan CoronaVac masih terinfeksi, menimbulkan risiko yang signifikan.
Dan Singapura mengatakan bahwa orang yang divaksinasi dengan CoronaVac masih perlu diuji untuk COVID-19 sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat, tidak seperti orang yang divaksinasi di bawah program nasional.
Singapura telah melaporkan 62.652 infeksi sejak pandemi pertama kali meletus tahun lalu, dengan sebagian besar ditemukan di asrama pekerja asing.
Tetapi hanya ada lima kasus baru yang didapat secara lokal yang dilaporkan pada hari Rabu (7/7). Kematian terkait COVID-19 mencapai 36, salah satu tingkat terendah di dunia.
(Resa/Reuters)