ISLAMTODAY ID-Kapal tanker Mercer Street, yang dikelola oleh sebuah perusahaan Israel, dilaporkan diserang oleh pesawat tak berawak di Teluk Oman Pada tanggal 29 Juli.
Insiden penyerangan tersebut menyebabkan dua anggota awak tewas.
Untuk diketahui, Israel dan sekutu Barat menyalahkan Iran atas serangan itu.
Sementara, Teheran membantah keterlibatan apapun dan menolak laporan asing atas tuduhan perang psikologis.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengklaim bahwa komandan angkatan udara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran diduga berada di balik serangan tersebut.
“Amir Ali Hajizadeh, komandan Angkatan Udara IRGC, berada di balik lusinan serangan teror di wilayah tersebut menggunakan UAV dan rudal,” ungkap Gantz, seperti dikutip The Times of Israel.
“Untuk pertama kalinya, saya juga akan mengungkap orang yang bertanggung jawab langsung atas peluncuran UAV bunuh diri – namanya Saeed Ara Jani dan dia adalah kepala komando UAV IRGC,” ujar Gantz, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (5/8).
“Komando UAV melakukan serangan di Mercer Street. Saeed Ara Jani merencanakan dan memberikan pelatihan dan peralatan untuk melakukan serangan teror di wilayah tersebut,” lanjutnya.
Pernyataan terebut terjadi setelah pada hari Selasa (3/8), Lloyd’s List, sebuah layanan informasi pengiriman, melaporkan bahwa sekelompok orang tak dikenal menangkap kapal tanker Asphalt Princess berbendera Panama di Teluk Oman dan mengarahkan kapal itu ke Iran.
Namun, kapal berubah arah dan mulai berlayar ke Oman setelah kelompok bersenjata meninggalkan kapal.
Untuk diketahui, Zodiac Maritime adalah perusahaan manajemen kapal milik pengusaha Israel Eyal Ofer.
Lebih lanjut, perusahaan tersebut mengatakan bahwa kapal tanker itu diserang di Teluk Oman, dan insiden pembajakan yang dicurigai menyebabkan dua anggota awak tewas ( warga Rumania dan Inggris).
Kemudian, perusahaan mengatakan bahwa kru mengambil kembali kendali kapal dan angkatan laut AS mengawalnya.
Selain itu, Liberia, Rumania, dan Inggris dalam sebuah surat kepada dewan tersebut meminta masyarakat internasional untuk mengutuk Iran atas dugaan tanggung jawabnya dalam serangan 29 Juli terhadap kapal di Laut Arab.
Mereka mengatakan penilaian awal menyimpulkan bahwa “sangat mungkin” bahwa kapal berbendera Liberia, milik Singapura, yang dioperasikan Inggris diserang oleh Iran menggunakan “satu atau lebih Kendaraan Udara Tak Berawak.”
Israel, dalam surat terpisah, meminta Dewan Keamanan untuk memberikan sanksi kepada Iran atas dugaan serangan tersebut.
Disisi lian, Amerika Serikat telah berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Teheran atas dugaan keterlibatannya.
Kedutaan Besar Iran untuk Inggris mengatakan Teheran tidak menerima bukti keterlibatannya dalam serangan itu setelah meminta bukti menyusul tuduhan dari negara-negara Barat.
Iran tidak main-main dalam hal melindungi perbatasan dan kepentingannya, komandan angkatan laut IRGC Alireza Tangsiri mengatakan pada hari Rabu (4/8), seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mempertanyakan insiden yang melibatkan dugaan pembajakan kapal di Teluk Oman.
(Resa/Sputniknews)