ISLAMTODAY ID-Seorang pejabat tinggi Ukraina telah mengindikasikan bahwa dukungan AS ke Ukraina mungkin sedang dalam proses meningkat secara dramatis.
Hal ini menunjukkan bahwa Kiev telah mengundang kehadiran pasukan Amerika secara permanen dan penempatan sistem roket pertahanan anti-udara di wilayahnya.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Alexey Reznikov membuat pernyataan baru-baru ini saat dipandu oleh Jamestown Foundation yang berbasis di DC.
“Penting untuk memperluas paket keamanan untuk Ukraina,”ujar Reznikov, seperti dilansir dari ZeroHedge, Rabu (11/8).
“Pertama-tama, dengan penempatan pasukan pertahanan udara, dan bahkan dengan mengerahkan unit-unit Amerika.”
Reznikov lebih lanjut berpendapat ini akan melayani tujuan sekunder yaitu”pengaruh Moskow di Balkan” – juga pada saat pipa gas alam Rusia-Jerman Nord Stream 2 hampir selesai, dan di tengah latihan militer saingan yang akhir-akhir ini terjadi di Laut Hitam.
Pernyataan itu tentu saja membuat Kremlin terkejut.
Selain itu, pernyataan tersebut secara luas diangkat di media Rusia, yang menggambarkan skenario pertahanan udara AS di perbatasan Rusia sebagai “garis merah” yang parah.
TASS mengutip ketua komite Negara Duma untuk urusan internasional, Leonid Slutsky, yang mengecam “provokasi kasar” pada hari Selasa (10/8).
“Pernyataan Reznikov adalah provokasi mentah. Pengerahan sistem pertahanan rudal AS di Ukraina dapat mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan itu dan di luarnya,” ungkap Slutsky seperti dikutip TASS lebih lanjut:
Dia menekankan bahwa sistem anti-rudal Aegis termasuk peluncur Mk41, yang dapat digunakan untuk meluncurkan tidak hanya pencegat, tetapi juga rudal jelajah.
“Kemunculan mereka (sistem pertahanan udara semacam itu – TASS) di dekat perbatasan Rusia tidak diragukan lagi akan membangkitkan tanggapan Moskow. Ketegangan hanya akan meningkat,” Slutsky memperingatkan.
Sementara itu tahun lalu telah tejadi peningkatan latihan militer bersama di Laut Hitam antara Rusia di satu sisi dan sekutu Barat di sisi lain.
Dan lembaga think tank DC telah memperbarui upaya untuk memicu ketegangan di Ukraina.
Bulan lalu, NATO dan Ukraina mengadakan latihan angkatan laut bersama selama dua minggu – Sea Breeze 2021 – sebagai unjuk kekuatan yang ditujukan langsung ke Moskow.
Langkah ini melibatkan sekitar 30 kapal perang dan 40 pesawat dari anggota NATO dan Ukraina, menurut VOA News yang didanai negara IUS.
(Resa/ZeroHedge)