ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Steve Watson melalui Summit News dengan judul
Head Of WHO Origin Probe Team Admits Communist China Ordered Them What To Write In Report.
Kepala investigasi COVID-19 dari WHO mengakui bahwa China pada dasarnya mendikter timnya tentang apa yang harus ditulis dalam laporan dan mengizinkan untuk menyebutkan teori kebocoran laboratorium, tetapi hanya dengan syarat bahwa mereka tidak merekomendasikan mengikuti itu.
Mengungkap apa yang merupakan bukti jelas dari usaha menyembunyikan, Washington Post melaporkan bahwa kepala WHO Denmark Peter Ben Embarek membuat pengakuan setelah juga berkomentar bahwa ia percaya pasien nol adalah seorang pekerja di Institut Virologi Wuhan, tempat eksperimen virus corona sedang dilakukan.
Embarek mencatat bahwa “kesalahan manusia” pada akhirnya dapat menyebabkan virus melompat ke manusia, tetapi “sistem politik China tidak mengizinkan pihak berwenang untuk mengakui hal itu.”
“Seseorang mungkin juga ingin menyembunyikan sesuatu,” ujar Embarek seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (13/8).
Seperti yang telah kita catat sebelumnya, pemerintah Komunis China bersama dengan Dr. Peter Daszak Presiden EcoHealth Alliance, mengarahkan jalannya “penyelidikan” WHO menjadi menyedihkan.
Mereka juga telah menolak gagasan kebocoran laboratorium setelah hanya tiga jam kunjungan ke fasilitas pada bulan Februari.
Selain itu, China telah menolak untuk bekerja sama dengan penyelidikan WHO yang baru.
Pihak China menyatakan bahwa setiap upaya untuk menyelidiki teori kebocoran laboratorium adalah “bertentangan dengan sains”.
Lebih lanjut, Beijing mengklaim langkah itu bertentangan dengan intelijen AS dan kesimpulan WHO sendiri, bahwa para pekerja di laboratorium dirawat di rumah sakit dengan COVID pada musim gugur 2020.
(Resa/ZeroHedge)