ISLAMTODAY ID-Artikel berjudul Taliban surprised by speed of its takeover ini ditulis oleh Merve Berker.
Taliban berhasil kuasai sebagian besar Afghanistan dan ibu kotanya.
Lebih lanjut, mereka tidak berharap mencapai tujuannya di Afghanistan begitu cepat.
“Saya harus mengatakan bahwa saya tidak menyangka bahwa kita akan mencapai kesuksesan seperti itu dengan begitu cepat dan mudah,” ujar Mullah Abdul Ghani Baradar tentang dominasi Taliban atas seluruh Afghanistan, terutama ibu kota Kabul.
“Kami tidak boleh sombong. Kami akan memiliki tanggung jawab berat yang belum pernah kami miliki sebelumnya,” ungkapnya, seperti dilansir dari AA, Senin (16/8).
“Saat ini, kami sedang melewati ujian yang sangat penting dalam hal penyediaan layanan, keselamatan, dan peningkatan kondisi kehidupan masyarakat di negara kami. Kita perlu meyakinkan orang bagaimana melindungi hidup mereka dan masa depan mereka, ”tegasnya.
Mohammad Naim, juru bicara kantor politik Taliban di Qatar mencatat bahwa tidak ada bahaya bagi kedutaan, misi diplomatik dan warga negara asing di Kabul.
Ia juga menekankan bahwa Taliban akan menjaga keamanan di seluruh negeri.
Kemajuan Kilat
Perkembangan itu terjadi setelah Taliban membuat kemajuan militer yang cepat, mengambil alih negara itu ketika pasukan pemerintah Afghanistan melarikan diri atau menyerah.
Taliban mengambil alih kendali istana presiden di Kabul pada hari Ahad (15/8), menurut juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid.
Hal ini terjadi setelah Taliban masuk ke ibukota yang terkepung dan kepergian Presiden Ashraf Ghani yang diperangi bersama dengan para pembantu dekatnya.
Ghani, yang dijuluki “mantan presiden” oleh kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, Abdullah Abdullah, dalam sebuah pesan video, meninggalkan negara itu.
“Dia [Ghani] meninggalkan Afghanistan dalam waktu yang sulit. Tuhan meminta pertanggungjawabannya,” ungkap Abdullah dalam pesan menggunakan bahasa Persia.
Setelah kepergian Ghani, mantan Presiden Hamid Karzai, politisi veteran Gulbuddin Hekmatyar dan Abdullah membentuk dewan dengan tujuan memastikan kelancaran transfer kekuasaan.
Membela keputusannya, Ghani mengatakan dalam sebuah pesan bahwa dia telah meninggalkan Kabul untuk menghindari pertumpahan darah.
Mujahid mengatakan Taliban tidak akan menerima pengaturan transisi apa pun.
Sebaliknya, tambahnya, kelompok itu menginginkan transisi kekuasaan segera.
Sebuah delegasi komisi militer Taliban hadir di istana presiden untuk merundingkan pemindahan kekuasaan, ungkapnya kepada ABC News.
Dewan konsultatif Taliban telah mengumumkan amnesti umum untuk pasukan Afghanistan dan pejabat pemerintah dalam kasus penyerahan tanpa syarat.
Kota Hantu
Helikopter pasukan AS terlihat melakukan penerbangan bolak-balik antara Kedutaan Besar Amerika dan bandara Kabul untuk mengevakuasi diplomat AS.
“Kabul tampak seperti kota hantu saat saya berbicara. Semua toko, pasar, dan restoran tutup. Jalan dan jalan terlihat sepi,” Anis Khan, seorang jurnalis yang berbasis di Kabul, mengatakan kepada penyiar lokal Geo News.
“Kota ini dalam cengkeraman ketakutan dan kebingungan,” tambah Khan.
(Resa/ABC News./Geo News/AA)