ISLAMTODAY — Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menyampaikan kepada China, bahwa Vietnam tidak akan berpihak kepada negara manapun termasuk China.
Hal ini disampaikan sebelum ia bertemu dengan Wakil Presiden Amerika serikat (AS) Kamala Harris di Hanoi pada Rabu (25/8).
Dalam pertemuan dengan utusan China untuk Hanoi Xiong Bo pada Selasa (24/8), Pham mengatakan, Vietnam selalu mempertahankan kebijakan luar negeri independen yang memprioritaskan kemandirian, multilateralisme dan diversifikasi hubungan.
Pham Minh Chinh menegaskan bahwa Vietnam tidak akan bersekutu dengan satu negara untuk melawan negara lain, dan ingin meningkatkan kepercayaan politik dengan China, mempromosikan pertukaran dan menjunjung tinggi kerja sama.
Minh Chinh juga mengatakan, bahwa kedua negara harus bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam meningkatkan negosiasi yang berjalan lambat untuk kode etik di Laut China Selatan yang disengketakan.
“Kedua belah pihak perlu berusaha untuk menjaga perdamaian dan stabilitas, menyelesaikan perselisihan di laut dengan memuaskan dalam semangat persepsi bersama tingkat tinggi,” pungkas Pham Minh Chinh, dilansir dari South China Morning Post, Rabu (25/8).
Sementara Xiong mengatakan dalam pertemuan bahwa kedua negara komunis itu memiliki sistem politik dan kepercayaan yang sama.
Xiong Bo mengatakan kepada Pham Minh Chinh bahwa China bersedia bekerja sama dengan Vietnam dan berpegang pada arahan strategis tingkat tinggi kedua negara untuk lebih mengembangkan hubungan.
Xiong Bo juga meminta dukungan Vietnam dalam menentang politisasi penyelidikan asal Covid-19.
Seperti diketahui Beijing telah menolak proposal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penyelidikan baru yang mencakup peninjauan kembali teori bahwa virus Corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China, tempat virus itu pertama kali dilaporkan pada Desember 2019.
Wapres AS Kamala Harris akan bertemu Pham dan Presiden Nguyen di Hanoi pada Rabu (25/8) waktu setempat. Sebelum ke Hanoi, Harris berkunjung ke Singapura.
Dalam pidatonya di Singapura, Harris menuduh Beijing melakukan intimidasi di Laut Cina Selatan, meski mengatakan, bahwa keterlibatan AS di Asia Tenggara tidak dirancang untuk membuat negara manapun memihak untuk memilih satu negara.
Kunjungan Harris terjadi ketika dunia mempertanyakan kredibilitas AS dalam menangani masalah di Afghanistan akibat penarikan pasukan. Sementara itu, menjelang kedatangan Harris, China menyumbangkan tambahan dua juta dosisi vaksin Covid-19 ke Vietnam. Menurut laporan terbaru, ada lonjakan besar dalam infeksi Covid-19 di Vietnam.
Beijing adalah mitra dagang terbesar Hanoi dan negara ini sangat bergantung pada bahan dan peralatan dari Beijing untuk kegiatan manufakturnya.
Partai Komunis yang berkuasa di kedua negara pun telah mempertahankan hubungan dekat. Namun, Vietnam dan Cina telah terlibat dalam perselisihan lama mengenai klaim maritim di Laut China Selatan atau yang dikenal sebagai Laut Timur di Vietnam.
Ketegangan telah mendorong Vietnam menjadi salah satu penentang paling vokal dari klaim Cina di jalur air yang disengketakan.
Hubungan antara Hanoi dan Washington telah tumbuh lebih dekat lebih dari empat dekade setelah Perang Vietnam berakhir pada 1975.
Hanoi pun telah menerima dukungan Washington dengan pengiriman perangkat keras militer, termasuk pemotong penjaga pantai.
Sumber: South China Morning Post/Reuters