ISLAMTODAY ID-Seoul sedang mengembangkan senjata baru dengan jangkauan penerbangan 350-400 km dan muatan hingga 3 ton.
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa senjata tersebut dirancang untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah seperti yang diyakini digunakan Korea Utara untuk menyimpan senjata nuklir.
Untuk diketahui, Korea Selatan sedang dalam tahap akhir pengembangan rudal balistik tersebut.
Langkah tersebut muncul ketika negara itu meluncurkan proposal anggaran yang bertujuan untuk memperkuat pertahanannya terhadap Korea Utara.
Dalam dokumen pertahanannya untuk tahun 2022-2026, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis (2/9) bahwa pihaknya akan mengembangkan rudal baru “dengan kekuatan destruktif yang ditingkatkan secara signifikan,” meningkatkan sistem pertahanan rudal dan menyebarkan pencegat baru terhadap artileri jarak jauh.
“Kami akan mengembangkan rudal yang lebih kuat, jarak jauh dan lebih tepat untuk melakukan pencegahan dan mencapai keamanan dan perdamaian di Semenanjung Korea,” ujar kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dialnsir dari TRTWorld, Jumat (3/9).
Perlombaan Rudal Konvensional
Rudal itu akan menjadi senjata terbaru dalam perlombaan rudal konvensional antara kedua Korea yang akan dipercepat setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat untuk membatalkan semua pembatasan bilateral pada pengembangan rudal Seoul awal tahun ini.
Pada tahun 2020, Korea Selatan mengumumkan rudal balistik jarak pendek (SRBM) Hyunmoo-4 yang baru dapat membawa hulu ledak 2 ton, sementara pada bulan Maret Korea Utara menguji SRBM yang dikatakan dapat mengirimkan muatan 2,5 ton.
Untuk diketahui, Hyunmoo-4 adalah rudal terbesar Korea Selatan.
“Menyusul penghentian pedoman, kami akan melakukan pencegahan terhadap potensi ancaman dan meningkatkan kemampuan serangan terhadap target utama,” ujar pernyataan kementerian pertahanan.
Perubahan Berbahaya di Asia
Sebelum dekade ini berakhir, Asia akan dipenuhi dengan rudal konvensional yang kekuatan terbang lebih jauh dan lebih cepat, menghantam lebih keras, dan lebih canggih dari sebelumnya – perubahan yang mencolok dan berbahaya dari beberapa tahun terakhir, ujar para analis, diplomat, dan pejabat militer.
Secara keseluruhan dokumen pertahanan Korea Selatan menyerukan pengeluaran 315,2 triliun won (USD273 miliar), peningkatan rata-rata 5,8 persen tahun-ke-tahun, selama lima tahun ke depan.
(Resa/TRTWorld/Yonhap)