ISLAMTODAY ID — Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul Biden & Bennett Renewed Agreement On Israel’s Secret Nuclear Weapons Program.
Presiden Biden dan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memperbarui perjanjian puluhan tahun tentang program senjata nuklir rahasia Israel selama pertemuan mereka di Washington pekan lalu, Axios melaporkan pada hari Rabu (1/9).
Diyakini bahwa Israel pertama kali memproduksi senjata nuklir pada akhir 1960-an, dan perkiraan saat ini persenjataan Israel sekitar 90 hingga 300 hulu ledak.
Sejak persetujuan perusahaan Nixon, presiden AS tidak menekan Israel untuk menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).
Sebagai imbalannya, Israel setuju untuk tidak mengumumkan persenjataan nuklirnya dan mengoperasikan program tersebut secara diam-diam, sperti dilansir dari ZeroHedge, Kamis (2/9).
Sementara itu, ambiguitas memungkinkan AS untuk memberikan bantuan kepada Israel, yang secara teknis ilegal karena keberadaan persenjataan nuklir Israel.
Berdasarkan undang-undang bantuan asing, AS tidak dapat memberikan bantuan kepada negara-negara bersenjata nuklir yang menolak menandatangani NPT.
Ironisnya pengaturan itu digunakan Israel secara terus-menerus menuduh Iran mengoperasikan program senjata nuklir rahasia.
Dan salah satu poin pembicaraan utama Israel adalah bahwa jika Iran pernah memperoleh bom nuklir, itu akan memicu perlombaan senjata regional.
Israel tidak hanya mengobarkan perang propaganda melawan Iran.
Tuduhan itu muncul bersamaan dengan serangan rahasia terhadap fasilitas nuklir Iran dan pembunuhan ilmuwan nuklir.
Sementara itu, AS menghibur narasi Israel, dan tekanan dari Israel menyebabkan pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang dikenal sebagai JCPOA.
Lebih lanjut, Iran tetap berada di bawah sanksi AS yang berat, dan perang ekonomi ini dibenarkan oleh gagasan bahwa Teheran berlomba untuk mengembangkan bom padahal bukan itu masalahnya.
JCPOA memberikan batasan ketat pada program nuklir Iran.
Namun, alih-alih mendukung kembalinya AS ke kesepakatan, Israel melakukan segalanya untuk menyabot negosiasi.
Salah satu alasan orang Israel mengatakan mereka menentang JCPOA adalah karena JCPOA memiliki tanggal kedaluwarsa.
Tapi itu mengabaikan fakta bahwa setelah JCPOA, Iran masih akan terikat oleh NPT.
(Resa/ZeroHedge/Axios)