ISLAMTPODAY ID-China tidak akan mentolerir upaya untuk meremehkan kesalahan penjajah atau membebaskan mereka dari tanggung jawab historis atas kekejaman yang mereka lakukan selama Perang Dunia Kedua, ungkap Kementerian Luar Negeri China kepada Sputnik pada 8 September.
Wakil Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Fyodorov mengatakan kepada peserta forum internasional yang disebut “Proses Khabarovsk: Pelajaran Sejarah dan Tantangan Modern” pada 7 September bahwa komite tersebut memiliki cukup bukti untuk meninjau kembali kejahatan perang yang dilakukan oleh Jepang selama Perang Dunia II.
“Kami mengecam kekejaman para penjajah. Dalam situasi apa pun kami tidak akan mentolerir lelucon yang canggung untuk mengurangi dan menghapus tanggung jawab historis atas kejahatan yang dilakukan. Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bergabung dalam upaya melindungi martabat manusia dan menegakkan ketidakberpihakan dan keadilan”, ungkap Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari Sputniknews, Rabu (8/9).
Dia mengatakannya ketika ditanya apakah Beijing siap bekerja sama dengan Moskow dalam meninjau kembali kejahatan masa perang yang dilakukan oleh Jepang.
Kementerian mencatat bahwa China dan Rusia — dua teater operasi militer penting di Asia dan Eropa selama Perang Dunia II — telah membuat “pengorbanan besar” dan selalu menganggap menegakkan kebenaran sejarah dan mempertahankan hasil perang sebagai tanggung jawab bersama.
Pengadilan kejahatan perang Khabarovsk diadakan pada tahun 1949 untuk mengadili tentara Jepang yang ditangkap dan dituduh melakukan eksperimen biologis yang tidak manusiawi di wilayah yang diduduki oleh mereka.
Pengadilan tersebut terpisah dari Pengadilan Tokyo atas komandan Jepang oleh kekuatan sekutu.
(Resa/Sputniknews)