ISLAMTODAY ID-Untuk pertama kalinya sebuah kapal induk Angkatan Laut AS dengan pesawat tempur siluman F-35 telah memasuki Laut China Selatan minggu ini.
Carl Vinson Carrier Strike Group memasuki perairan yang diperebutkan di dekat China beberapa hari yang lalu dan kemudian Angkatan Laut merilis foto peluncuran F-35 dari Carl Vinson.
Langkah tersebut terjadi ketika kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Benfold mendapatkan perhatian paling besar dari Beijing setelah berlayar di dekat Mischief Reef di Kepulauan Spratly yang merupakan wilayah yang telah lama diklaim oleh China.
Detail Business Insider tentang penyebaran kapal induk tempur siluman baru,
“F-35A adalah varian yang dibuat untuk Angkatan Udara. F-35B, terutama digunakan oleh Korps Marinir, dirancang untuk bertempur dari kapal serbu amfibi. Dan varian C dirancang untuk beroperasi di atas kapal induk Angkatan Laut AS. Ini dapat membawa lebih banyak bahan bakar dan persenjataan dan dibuat untuk peluncuran ketapel dan penangkapan lalat,” seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (10/9).
Laporan berikutnya di corong negara China Global Times menunjukkan bahwa kehadiran Benfold dan jet siluman yang membawa kapal induk Vinson telah membuat militer PLA dalam ‘siaga tinggi’.
Selain itu, Global Times menulis: “Sebagai kapal induk pertama yang mendapatkan F-35C, USS Carl Vinson langsung menuju Laut China Selatan dengan tujuan untuk menghalangi China, tetapi China telah mengembangkan sejumlah sistem radar anti-siluman, sehingga F-35C dapat dideteksi, ujar Fu, mencatat bahwa China juga memiliki tindakan pencegahan terhadap CMV-22B yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal yang dapat mendarat di pulau-pulau dan terumbu karang di wilayah tersebut.”
Sementara itu, Komando Teater Selatan PLA menuduh Angkatan Laut AS “menyalahgunakan” dan “melanggar” perairan kedaulatan China.
Secara khusus ia mengklaim telah “memperingatkan” kapal perusak USS Benfold dari dekat terumbu karang selama insiden hari Rabu (8/9).
AS menjawab bahwa angkatan laut terus menegakkan kebebasan operasi navigasi yang sah.
Media pemerintah juga menyebut kedatangan kapal induk dengan jet siluman di dalamnya sebagai “penyebaran provokatif” yang dapat dilawan oleh China jika diperlukan.
(Resa/Global Times/ZeroHedge)