ISLAMTODAY ID-Pada hari ini 16 tahun yang lalu, 12 September 2005, tentara terakhir meninggalkan Jalur Gaza dan mengevakuasi bersama mereka para pemukim yang telah mengakhiri pendudukan Jalur Gaza dari tahun 1967 hingga tahun 2005.
Selama pendudukan mereka di Gaza, Israel menduduki 34% dari tanah dan menguasai tanah pertanian subur yang paling penting, air tanah dan pantai.
Namun selama konfrontasi dalam intifada, pemukiman menjadi sasaran perlawanan sengit dan keras kepala.
Langkah tersebut menyebabkan Israel menyatakan niatnya untuk menarik diri dari pemukiman di Jalur Gaza dan membongkar semua kehadirannya di sana.
Pada tanggal 15 Agustus 2005, Israel mulai ‘melepaskan diri’ dari Jalur Gaza yang telah didudukinya sejak Perang Enam Hari tahun 1967.
Segera setelah penarikan, pemerintah Palestina membuka jalan untuk mengalokasikan kembali bagian-bagian Gaza yang diduduki untuk penggunaan komunal.
Jalan-jalan dan daerah-daerah diubah namanya, nama-nama pemukiman lama dihapus, dan lahan pertanian diubah untuk menyediakan hingga 80% dari sayur dan buah yang dikonsumsi oleh penduduk Gaza.
Tanah dan infrastruktur di pemukiman tersebut juga digunakan kembali untuk melayani seluruh Gaza.
Infrastruktur yang dibangun mulai dari pabrik desalinasi air, pendirian rumah sakit dan pusat kesehatan, pembangunan perumahan besar seperti Kota Hamad di Khan Yunis, dan pusat pendidikan seperti Universitas Al-Aqsa , Universitas College dan Al-Azhar.
(Resa/MEMO)