ISLAMTODAY ID-Dua kantor kementerian dalam negeri di Kosovo utara diserang di dekat perlintasan perbatasan yang diblokir oleh warga Serbia setempat yang marah dengan larangan mobil dengan plat nomor Serbia memasuki negara itu, ungkap polisi.
Kantor pendaftaran mobil di kota Zubin Potok dibakar dan dua granat tangan dilemparkan ke kantor catatan sipil di kota Zvecan meskipun mereka tidak meledak, kata polisi.
Tidak disebutkan adanya korban jiwa.
Orang-orang Serbia dari utara Kosovo telah memblokir dua jalan utama di dekat perbatasan sejak larangan pemerintah mulai berlaku pada hari Senin (20/9).
Semua pengemudi dari Serbia sekarang harus menggunakan detail pendaftaran cetak sementara yang berlaku selama 60 hari.
Pemerintah Kosovo mengatakan bahwa tindakannya mencerminkan tindakan yang berlaku di Serbia terhadap pengemudi dari Kosovo sejak tahun 2008, ketika Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia.
Ketegangan antara kedua negara sekarang berada pada titik tertinggi selama bertahun-tahun.
Misi NATO di Kosovo, di mana penjaga perdamaian memelihara perdamaian yang rapuh, menyerukan untuk menahan diri.
“Serbia menggunakan warga Kosovo untuk memprovokasi konflik internasional yang serius,” ujar Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti dalam sebuah pernyataan,seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (26/9).
Lebih lanjut, ia menuduh Serbia “mendorong dan mendukung” individu untuk menyerang negara bagian Kosovo.
Sementara itu, Kurti telah meminta Serbia untuk mulai mengenali plat nomor mobil Kosovo untuk memungkinkan pergerakan orang dan barang secara bebas.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa Kosovo harus terlebih dahulu memindahkan unit polisi yang dikirim ke utara Kosovo untuk membantu menegakkan aturan pelat mobil.
Kedua negara berkomitmen pada tahun 2013 untuk berdialog yang disponsori oleh Uni Eropa, tetapi hanya sedikit kemajuan yang dicapai.
Kemerdekaan Kosovo diakui oleh sekitar 110 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris dan sebagian besar negara Barat, tetapi tidak oleh Rusia, sekutu tradisional Serbia, dan lima negara anggota Uni Eropa.
(Resa/TRTWorld)