ISLAMTODAY ID-Outlet media pemerintah Korea Utara mengecam AS sebagai manipulatif dan haus kekuasaan untuk dominasi global dalam hal pelanggaran hak asasi manusia.
Klaim itu muncul dalam artikel Senin (27/9) yang diterbitkan oleh Korean Central News Agency (KCNA), dan ditulis oleh seorang peneliti urusan internasional.
“Hak asasi manusia yang digembar-gemborkan oleh AS hanyalah tipuan untuk dengan mudah mewujudkan ambisi liarnya untuk mendominasi dunia,” ungkap KCNA, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (27/9).
“AS adalah pelanggar hak asasi manusia paling keji di dunia yang sangat mengganggu perkembangan normal dan damai negara-negara berdaulat dengan dalih ‘hak asasi manusia.'”
Peneliti berpendapat bahwa “gerakan munafik AS di bawah jubah hak asasi manusia” harus dihancurkan sebelum AS menyadari dominasi global.
“Tidak heran, AS menyalahgunakan ‘masalah hak asasi manusia’ karena memberikan tekanan politik pada negara-negara merdeka anti-imperialis,” tambah KCNA.
Artikel tersebut juga mencatat pelanggaran hak asasi manusia AS seperti blokade selama beberapa dekade di Kuba, yang dalam upaya untuk melukai stabilitas politik China mengakibatkan kerusakan triliunan dolar bagi rakyat Kuba.
“Sekarang banyak negara dengan tegas menentang lelucon hak asasi manusia AS karena membatasi perkembangan mereka,” outlet itu menyimpulkan.
Laporan tersebut muncul setelah pernyataan Pyongyang bahwa AS harus bertanggung jawab atas “pelanggaran berat hak asasi manusia” koalisi pimpinan AS.
Pada saat itu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa misi AS menimbulkan sejumlah kejahatan tidak manusiawi sebelum “berakhir dengan penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa.”
(Resa/KCNA/Sputniknews)