ISLAMTODAY — Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Ketua Badan Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, pada Selasa (28/9/2021) mengakui serangkaian kegagalan yang menyebabkan kekacauan penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
“Ini jelas dan nyata bahwa perang di Afghanistan tidak berakhir seperti yang kami inginkan dengan Taliban sekarang berkuasa di Kabul,” ujar Jenderal Mark Milley di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Mark Milley memperkirakan bahwa Afghanistan sekarang menunjukkan ke arah perang saudara, dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (28/9/2021),
“Kita perlu mempertimbangkan beberapa kebenaran yang tidak menyenangkan, yang tidak sepenuhnya kita pahami,” kata Austin kepada para senator.
“Fakta bahwa tentara Afghanistan yang merupakan mitra kami dan kami latih, menyerah begitu saja, dalam banyak kasus tanpa melepaskan tembakan, mengejutkan kami semua,” kata Austin.
Tanggapan publik para pejabat tinggi militer AS itu adalah komentar pengakuan publik yang paling luas dari para pemimpin Pentagon sejak penarikan pasukan pada 30 Agustus.
Mark Milley dan Kepala Komando Pusat Jenderal Frank McKenzie, mengatakan bahwa mereka telah memperingatkan adanya penilaian profesional militer mereka kepada pemerintah.
Dalam penilaian itu berisi bahwa pemerintah Afghanistan yang didukung Barat akan jatuh, jika AS menarik semua pasukan dari sana.
“Analisis saya adalah bahwa penarikan yang dipercepat, tanpa memenuhi persyaratan khusus dan perlu, berisiko kehilangan keuntungan substansial yang dibuat di Afghanistan,” jelas Milley.
“Merusak kredibilitas AS di seluruh dunia serta dapat memicu keruntuhan umum NSF (badan pemerintahan AS), dan pemerintah Afghanistan, yang mengakibatkan pengambilalihan oleh Taliban sepenuhnya, atau perang saudara secara umum,” lanjutnya.
Mark Milley mengakui kesalahan dengan menyebut langkah penarikan pasukan AS dari Afghanistan sebagai “kegagalan strategis”.
Jenderal McKenzie mengatakan dia juga telah menilai Kabul akan jatuh jika AS mundur.
“Pandangan saya adalah bahwa 2.500 pasukan adalah jumlah yang tepat untuk tetap ada. Jika kita turun di bawah angka itu, pada kenyataannya, kita mungkin akan menyaksikan runtuhnya pemerintah Afghanistan dan militer Afghanistan,” ujar McKenzie.
Kesepakatan yang dicapai oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump dengan Taliban yang ditandatangani pada Februari 2020 ditetapkan 1 Mei 2021, sebagai tanggal untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan.
Penarikan pasukan AS seharusnya didasarkan pada kondisi Afghanistan sesuai kesepatakan yang harus dipenuhi oleh Taliban.
Milley mengatakan kepada Senat bahwa dia telah menerima perintah dari Presiden Trump setelah pemilihan AS pada November untuk melanjutkan penarikan penuh pasukan AS.
Setelah membahas risiko dengan Gedung Putih, perintah itu direvisi untuk mengurangi pasukan AS menjadi 2.500, kata Milley. Milley juga mengatakan bahwa pada dasarnya Taliban tidak mematuhi persyaratan perjanjian.
Setelah Presiden Joe Biden menjabat pada Januari dan dilakukan tinjauan antarlembaga, diumumkan pada April bahwa penarikan pasukan AS akan diselesaikan menjadi 31 Agustus, yang semula pada 11 September.
Austin dan Milley diberondong pertanyaan khusus dari Partai Republik, yang menuduh pemerintahan Biden salah membaca situasi di Afghanistan.
Selain itu, juga gagal memprediksi seberapa cepat Taliban akan bangkit, dan membuat AS lebih rentan terhadap serangan dari kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS dan Al Qaeda.
Partai Republik telah menuntut rincian lebih lanjut tentang ISIS-K yang telah mengirim serangan mematikan di dekat bandara internasional Kabul pada 26 Agustus.
Senat juga mengharapkan penjelasan terkait serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan 10 warga sipil Afghanistan pada 29 Agustus.
Pejabat militer AS awalnya mengatakan pengeboman pada 29 Agustus menewaskan fasilitator bom bunuh diri ISIS-K.
Namun, kemudian mencabut klaim itu dan meminta maaf, mengakui bahwa mereka yang tewas ternyata adalah warga sipil, termasuk 7 anak-anak.
“Kami membutuhkan perhitungan penuh dari setiap faktor dan keputusan yang membawa kita ke posisi sekarang ini, dan rencana nyata untuk membela Amerika bergerak maju,” tulis anggota komite dari Partai Republik, James Inhofe.
Inhofe memberikan daftar panjang pertanyaan tentang berbagai aspek penarikan yang diberikan kepada Pentagon pekan lalu.
Sumber: Al Jazeera