ISLAMTODAY ID- Moskow tidak melihat alasan bagi Ukraina untuk histeris tentang kontrak pasokan gas Rusia-Hungaria, ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa (27/9).
Pemerintah Hungaria dan Gazprom menandatangani kontrak untuk memasok 4,5 miliar meter kubik gas per tahun hingga akhir tahun 2036.
Kiev menyatakan kekecewaannya dengan kontrak untuk memasok gas yang melewati Ukraina, dengan mengatakan ini merusak tren positif dalam hubungan dengan Hungaria.
Kiev berencana untuk mengajukan banding ke Komisi Eropa.
“Presiden [Rusia] [Vladimir] Putin telah menyatakan kesiapan untuk melanjutkan transit [gas] melalui Ukraina setelah 2024 jika ada kondisi yang menguntungkan secara ekonomi dan masuk akal. Sama sekali tidak ada tempat untuk kritik dan tidak boleh ada reaksi histeris seperti itu ,” ujar Peskov kepada wartawan, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (28/9).
Pejabat itu mengingatkan bahwa Moskow telah berulang kali mengkonfirmasi kesiapan untuk membahas kelanjutan pembelian gas langsung oleh Ukraina.
Mengomentari kontrak Rusia-Hungaria, dia mengatakan bahwa kesepakatan itu diselesaikan pada kondisi ekonomi yang paling menguntungkan, mencatat ini sudah menjadi masalah komersial untuk Gazprom.
“Tidak ada rute yang dilarang untuk transit [gas],” tambahnya.
Reaksi tajam pihak berwenang Ukraina terhadap kontrak pasokan gas jangka panjang Hungaria dengan raksasa gas Rusia Gazprom tidak memerlukan tindakan pembalasan, ungkap Peskov.
“Reaksi seperti itu tidak memerlukan tindakan pembalasan. Kami menerapkan hubungan bilateral kami dengan Hongaria. Kami berbicara tentang kontrak jangka panjang, yang, pada kenyataannya, akan menjamin pasokan bahan bakar biru yang andal, dapat diprediksi, dan teratur ke Hongaria sepanjang rute yang dijamin dan menguntungkan secara ekonomi,” ujar Peskov kepada wartawan.
Juru bicara itu mencatat bahwa kontrak itu tidak melanggar hak siapa pun dan norma-norma internasional.
“Tidak ada hak siapa pun yang dilanggar di sini, tidak ada norma perdagangan internasional yang dilanggar di sini, dan hampir tidak ada negara, termasuk Ukraina, yang berhak ikut campur dalam aspek hubungan Rusia-Hungaria ini,” tambah Peskov.
Sebelumnya pada hari itu, Kementerian Luar Negeri Hongaria dilaporkan memanggil duta besar Ukraina atas reaksi Kiev terhadap keputusan Budapest untuk menandatangani kontrak pasokan gas jangka panjang dengan Gazprom.
Kementerian Luar Negeri Ukraina, pada bagiannya, memanggil duta besar Hongaria untuk menjelaskan posisi Kiev.
Pada hari Senin (27/9), Budapest dan Gazprom Rusia menandatangani kontrak baru untuk memasok 4,5 miliar meter kubik gas per tahun ke Hongaria selama 15 tahun ke depan.
Dari jumlah itu, 3,5 miliar meter kubik gas akan dikirim melalui Serbia dan 1 miliar meter kubik melalui Austria. Perjanjian ini mulai berlaku pada 1 Oktober. Ketentuan dapat diubah setelah 10 tahun.
Gazprom Siap Untuk Kontrak Jangka Panjang Baru Dengan Eropa
Raksasa energi Rusia Gazprom siap untuk mempertimbangkan kontrak jangka panjang baru dengan peningkatan volume pasokan untuk memenuhi permintaan gas Eropa, ungkap Peskov.
“Kami, tentu saja, mengikuti perkembangan pasar spot di Eropa. Para ahli sangat jelas tentang faktor-faktor yang menekan harga yang menyebabkan pertumbuhan intermiten tersebut. Ini adalah faktor objektif, kita semua harus menghadapinya. Selanjutnya, kami telah mengatakan bahwa, hari ini, Gazprom mendekati rekor bersejarah dalam hal volume pasokan gas alam ke konsumen Eropa, “ujar Peskov kepada wartawan.
“Gazprom … siap mempertimbangkan kontrak baru, kontrak jangka panjang, dengan peningkatan volume [pasokan] untuk memenuhi permintaan gas konsumen Eropa yang meningkat,” tambahnya.
(Resa/Sputniknews)