ISLAMTODAY ID-Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dibentuk hanya untuk memfasilitasi aliansi politik dan militer antara hampir 30 negara.
Semua berkewajiban satu sama lain di masa perang.
“Beberapa negara memiliki militer dan sistem pertahanan yang jauh lebih kuat daripada yang lain,” ungkap Avery Koop dari Visual Capitalist, seperti dilansir ZeroHedge, Jumat (1/10)
Menggunakan data dari NATO, peta ini mengungkapkan pengeluaran setiap negara anggota NATO untuk pertahanan nasionalnya sendiri.
Pembelanja Pertahanan NATO Terbesar
AS menghabiskan lebih banyak untuk pertahanan daripada negara NATO lainnya.
Menurut perkiraan tahun 2021, pengeluaran pertahanan AS akan mendekati USD 811 miliar ( Rp 11.574 T ) tahun ini.
Di sisi lain, pengeluaran pertahanan dari semua negara NATO lainnya yang digabungkan diproyeksikan menjadi USD 363 miliar (Rp 5.180 T) yang berarti AS akan membelanjakan semua negara lain sebesar USD 448 miliar (Rp. 6.393 T).
NATO didasarkan pada pembangunan kekuatan dan peralatan untuk tujuan keamanan dan pertahanan bersama.
Dan, meskipun ada pandemi, banyak anggota yang meningkatkan pengeluaran mereka di tahun 2020.
Namun, tidak semua negara berkontribusi sama.
Target yang disepakati untuk anggota NATO Eropa, misalnya, adalah membelanjakan 2% dari PDB untuk pertahanan pada tahun 2024.
Di sisi lain, banyak negara tidak berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan ini.
Siapa yang Bayar NATO ?
Salah satu pilar utama NATO adalah pertahanan kolektif: komitmen terhadap gagasan bahwa tindakan kekerasan terhadap satu atau lebih negara anggotanya adalah tindakan agresi terhadap semua.
Pertahanan kolektif, keamanan kooperatif, dan manajemen krisis adalah inti dari tujuan dan operasi NATO.
Selain pengeluaran pertahanan, menjalankan aliansi politik lintas benua menghabiskan biaya sekitar USD 3 miliar (Rp 42 T) per tahun.
Jadi negara mana yang membayar tagihan untuk pengeluaran ini?
Anggota memiliki mekanisme yang telah diatur sebelumnya untuk membagi biaya aliansi NATO secara merata.
Lebih spesifik, anggota membayar untuk:
- Gaji staf sipil dan biaya tambahan menjalankan markas NATO.
- Menjalankan komando strategis, operasi gabungan, sistem peringatan dini dan radar, pelatihan, dll.
- Sistem komunikasi pertahanan, pelabuhan, lapangan terbang, dan pasokan bahan bakar.
Masa Depan NATO
Meski konflik antar negara semakin langka, ancaman terhadap keamanan kolektif sekutu NATO belum hilang.
Sementara negara-negara mungkin memiliki pendapat yang berbeda mengenai jumlah pasti yang harus disumbangkan masing-masing negara.
Selain itu, peningkatan pengeluaran adalah tanda bahwa NATO masih menjadi prioritas dalam waktu dekat.
(Resa/ZeroHedge)