Jepang, pemain kunci dalam perang dunia II telah memulai kampanye militernya sejak tahun 1937 sampai tahun 1938 setelah menaklukkan bagian-bagian Cina, Manchuria, dan berhasil menang perang atas Uni Soviet..
Akan tetapi, kita tidak akan membahas lebih lanjut terkait sejarah di atas kita hanya akan berfokus akan apa yang terjadi di Eropa saat perang dunia II di mulai.
Bukan karena artikel ini terlalu eropa-sentris namun lebih agar kita mendapat gambaran jelas bagaimana perang dunia II telah dikobarkan pertama kali dari kawasan ini.
bencana buatan manusia terbesar, yang kita nyatakan sebagai Perang Dunia 2, di mana setidaknya 70 juta orang dari tidak kurang menjadi korban tewas di lebih dari 30 negara.
Perang Dunia II dimulai pada bulan Oktober 1938 oleh Jerman, dengan dukungan Polandia dan Hongaria yang bersama menyerang dan memusnahkan republik berdaulat Cekoslowakia!
Setelah itu perjanjian Munich ditandatangani[14] oleh para pemipin dari 4 negara yaitu Chamberlain (Inggris Raya), Daladier (Prancis), Mussolini (Italia) dan Hitler (Jerman), yang menetapkan bahwa Eropa setuju untuk memecah Cekoslowakia.
Di mana wilayah Sudetenland akan dianeksasi oleh Jerman mulai 1 Oktober dan kurun dalam waktu 3 bulan Cekoslowakia akan menyerahkan tanahnya yang diklaim oleh Polandia dan Hongaria
Memang benar bahwa perang dunia II dimulai dari tahun 1938 namun untuk mengetahui fase sebenarnya bagaimana perang dimulai kita harus mundur kebalakang.
Berikut rangkaian sejarah Perang Dunia II
Fase persiapan Perang Dunia II
1934 = Pakta Non-Agresi yang Saling Meyakinkan Jerman-Polandia ditandatangani untuk jangka waktu 10 tahun.
1935 = Selama kunjungan ke Warsawa H. Goering, yang ditunjuk oleh Hitler untuk memimpin dan memelihara hubungan Jerman-Polandia yang hangat, mengusulkan kepada tuan rumahnya untuk bergabung dalam ekspansi masa depan yang “mungkin” ke Timur.
Di pertemuan itu Jerman menjanjikan Polandia akan dapat bagian dari wilayah Soviet yaitu Ukraina sebagai piala perang.
Lalu tiga tahun berselang tepatnya pada tahun 1938 dimulailah fase awal perang dunia II.
Tepat pada tanggal 13 Maret 1938: Austria telah resmi diambil alih Jerman, dan tanpa keberatan apa pun orang Austria menjadi warga negara Jerman.
Setelah sebelumnua pada 7 Maret: Didorong oleh keberhasilan sekutunya yaitu Jerman, Polandia memberikan ultimatum kepada Lithuania, menuntut agar menyerahkan wilayaha Vilnius, yang diduduki oleh Polandia sejak tahun 1922,
Selain itu bila dalam waktu 24 jam Lithuania tidak menerima tuntutan ini, Polandia mengancam akan menyerang dan menduduki negara kecil itu.
19 September: Pemerintah Polandia menyatakan setuju dengan pendapat Hitler bahwa Cekoslowakia adalah negara boneka.
Polandia juga menyatakan dukungannya terhadap klaim Hongaria dalam sengketa wilayahnya dengan Cekoslowakia.
20 September: Hitler memberikan jaminan resmi kepada Jozef Lipski, Duta Besar Polandia di Berlin, bahwa dalam “kemungkinan” konflik militer Polandia-Cekoslowakia atas wilayah Teshin Ceko Jerman akan mendukung pihak Polandia.
Kesepakatan penuh dicapai dengan aksi militer Jerman-Polandia yang terkoordinasi terhadap Cekoslowakia.
21 September: Akhirnya konflik perbatasan besar terjadi pada dini hari di perbatasan Jerman-Ceko.
25 September: Berbagai serangan terjadi di wilayah Teshin yang diperebutkan Cekoslowakia dan Polandia yang dibantu Jerman.
27 September: Polandia mengeluarkan tuntutan kedua untuk bisa mendapat wilayah Teshin milik Cekoslowakia.
Pada malam itu seluruh wilayah Teshin dipenuhi oleh suara tembakan, termasuk suara senapan mesin.
Kantor berita resmi Polandia melaporkan bahwa konfrontasi paling berdarah terjadi di sekitar Bohumin, Teshin dan Jablunkov, di Bystrica, Konska, Skrshechon.
Pada 1938 29 September: Konferensi Munich yang terkenal dimulai, perwakilan tinggi dari empat Kekuatan Eropa Tengah mengadakan pembahasan terkait Cekoslowakia.
Menariknya perwakilan Cekoslowakia bahkan tidak berada di ruang konferensi selama diskusi.
Dimulainya Perang Dunia II
Pada akhir Agustus 1939, Hitler dan pemimpin Soviet Joseph Stalin menandatangani Pakta Non-agresi Jerman-Soviet, yang memicu hiruk-pikuk kekhawatiran di London dan Paris.
Karena Polandia telah pecah kongsi dengan Jerman dan Hitler tengah memfokuskan tujuannya untuk merebut Polandia.
Hitler telah lama merencanakan invasi ke Polandia, sebuah negara di mana Inggris Raya dan Prancis telah menjamin dukungan militer jika diserang oleh Jerman.
Pakta dengan Stalin berarti bahwa Hitler tidak akan menghadapi perang di dua front dengan begitu dia dapat menginvasi Polandia, dan akan mendapat bantuan Soviet dalam menaklukkan dan membagi negara itu.
Pada tanggal 1 September 1939, Hitler menginvasi Polandia dari barat; dua hari kemudian, Prancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, yang menandakan dimulainya Perang Dunia II.
17 September, pasukan Soviet menyerbu Polandia dari timur.
Di bawah serangan dari kedua belah pihak, Polandia jatuh dengan cepat, dan pada awal 1940 Jerman dan Uni Soviet telah membagi kendali atas negara itu, menurut protokol rahasia yang ditambahkan pada Pakta Non-agresi.
Pasukan Stalin kemudian bergerak untuk menduduki Negara Baltik (Estonia, Latvia, dan Lituania) dan mengalahkan Finlandia yang resisten dalam Perang Rusia-Finlandia.
Pada tanggal 9 April 1940, Jerman secara bersamaan menginvasi Norwegia dan menduduki Denmark, dan perang dimulai dengan lebih masif, menghancurkan dan membinasakan.
Pada 10 Mei, pasukan Jerman menyapu Belgia dan Belanda dalam apa yang dikenal sebagai “blitzkrieg,” atau perang kilat.
Tiga hari kemudian, pasukan Hitler menyeberangi Sungai Meuse dan menyerang pasukan Prancis di Sedan, meskipun wilayah itu di sebut sebagai penghalang pertahanan yang tidak dapat ditembus.
Faktanya, Jerman menerobos garis dengan tank dan pesawat mereka dan terus ke belakang, membuat pertahanan disana berguna.
Pasukan Ekspedisi Inggris (BEF) dievakuasi melalui laut dari Dunkirk pada akhir Mei, sementara di selatan pasukan Prancis melakukan perlawanan yang gagal.
Dengan Prancis di ambang kehancuran, diktator fasis Italia Benito Mussolini membentuk aliansi dengan Hitler, Pakta Baja, dan Italia menyatakan perang melawan Prancis dan Inggris pada 10 Juni.
Pada tanggal 14 Juni, pasukan Jerman memasuki Paris; sebuah pemerintahan baru yang dibentuk oleh Marshal Philippe Petain (pahlawan Prancis dalam Perang Dunia I) meminta gencatan senjata dua malam kemudian.
Prancis kemudian dibagi menjadi dua zona, satu di bawah pendudukan militer Jerman dan yang lainnya di bawah pemerintahan Petain.
Tujuan Jerman Memulai Perang Dunia II
Perang melawan Uni Soviet adalah apa yang diinginkan Hitler sejak awal.
Dia sudah membuat ini sangat jelas di halaman bukunya Mein Kampf, yang ditulis pada pertengahan 1920-an.
Seperti yang ditunjukkan oleh sejarawan Jerman, Rolf-Dieter Müller, dalam sebuah penelitian yang terdokumentasi dengan baik, bahwa perang dunia sesungguhny adalah perang Jerman melawan Uni Soviet.
Bukan melawan Polandia, Prancis, atau Inggris, yang dilancarkan Hitler pada tahun 1939.
Hitler telah menjelaskan kepada Carl J. Burckhardt, seorang pejabat Liga Bangsa-Bangsa, bahwa “semua yang dia lakukan diarahkan melawan Soviet”,
Selain itu “jika Barat [yaitu, Prancis dan Inggris] terlalu bodoh dan terlalu buta untuk memahami hal ini, kami akan mengalahkan Barat, dan kemudian berbalik dengan seluruh kekuatan untuk menyerang Uni Soviet”.
Inilah yang sebenarnya terjadi.
Terbukti, Pada awal 1941, Hongaria, Rumania, dan Bulgaria telah bergabung dengan Poros, dan pasukan Jerman guna menyerbu Yugoslavia dan Yunani di kawasan Balkan pada bulan April.
Penaklukan Balkan oleh Hitler adalah awal dari tujuan sebenarnya: invasi ke Uni Soviet, yang wilayahnya luas yang akan memberi Jerman keuntungan yang dibutuhkannya.
Pada 22 Juni 1941, Hitler memerintahkan invasi ke Uni Soviet, dengan nama sandi Operasi Barbarossa.
Meskipun jumlah tank dan pesawat Soviet jauh lebih banyak daripada Jerman, teknologi penerbangan Rusia sebagian besar sudah usang, tak herang Soviet sangat kewalahan dan babak belur di serang oleh Jerman. (Rasya)