ISLAMTODAY ID-Para diplomat yang menentang kudeta militer bergabung dengan protes oleh pekerja perusahaan minyak negara, dokter dan aktivis terhadap pembubaran ‘tidak konstitusional’ pemerintah Sudan.
Panglima Angkatan Darat Sudan Jenderal Abdel Fattah al Burhan telah memberhentikan enam duta besar Sudan dari jabatan mereka.
“Keputusan itu menangguhkan duta besar Sudan untuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina, Qatar, Prancis dan kepala misi Sudan ke Jenewa,” ungkap pengumuman dari Televisi Negara Sudan pada hari Rabu (27/10), seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (28/10).
Duta besar Sudan untuk 12 negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, China dan Prancis, telah menolak pengambilalihan militer pada Senin (25/10) menurut sumber diplomatik.
Menteri Luar Negeri Mariam al Mahdi juga berjanji untuk secara damai menolak kudeta dari Khartoum.
Orang-orang Sudan terus memprotes di jalan-jalan Khartoum untuk menyatakan penolakan terhadap pembubaran pemerintah transisi dan pembentukan kembali Dewan Militer Transisi.
Tujuh orang tewas dan ratusan terluka oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang menembaki pengunjuk rasa untuk membubarkan mereka.
Insiden tersebut mengingatkan pada tindakan keras berdarah di Khartoum pada Juni tahun 2019.
(Resa/TRTWorld)