ISLAMTODAY ID-Paris sebelumnya telah menyatakan sikap barunya pada perang informasi, untuk “melawan penyebaran berita palsu dan disinformasi yang berkembang, yang bertujuan melemahkan citra Paris dan angkatan bersenjatanya”.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengkritik doktrin Infowar Prancis yang baru, mengatakan bahwa pernyataan Paris tentang masalah itu menimbulkan keprihatinan serius.
“Prancis telah secara resmi memulai kursus militerisasi jejaring sosial, mengubah alat bantu propaganda militer ‘klasik’ menjadi jenis senjata independen”, ungkap Zakharova di Telegram, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (28/10).
Doktrin tersebut, yang diumumkan awal bulan ini oleh Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, menyarankan bahwa Prancis harus “menyerang” untuk “memenangkan perang sebelum perang”, dalam hal informasi.
(Resa/Sputniknews)