ISLAMTODAY ID-PBB memperingati Hari Kesadaran Tsunami Sedunia dengan menyerukan kepada negara-negara, badan-badan internasional, masyarakat sipil untuk meningkatkan kesadaran.
Diperkirakan 50% dari populasi dunia yang tinggal di daerah pesisir akan terkena banjir, badai dan tsunami pada tahun 2030, PBB mengatakan Kamis (4/11).
Menandai Hari Kesadaran Tsunami Sedunia, PBB dan WHO menyusun daftar tsunami yang terjadi dalam 100 tahun terakhir, penyebabnya, dampaknya terhadap masyarakat, bahaya sesudahnya dan hilangnya nyawa.
Laporan tersebut mengatakan bahwa menerapkan kebijakan dan tindakan yang tepat di tempat yang tepat sebelumnya dapat membantu mencegah potensi bencana.
PBB, yang memasukkan tsunami sebagai salah satu bencana alam paling berbahaya, memperingatkan bahwa urbanisasi dan pariwisata harus dicegah di daerah-daerah rawan tsunami jika tidak, banyak yang akan berisiko.
Sri Lanka, India, Indonesia, Thailand, dan Jepang termasuk di antara negara-negara yang paling terkena dampak.
“Sekitar 260.000 orang tewas akibat 58 tsunami dalam 100 tahun terakhir,” ungkap data PBB dan WHO, seperti dilansir dari AA, Jumat (5/11).
Diketahui, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Sri Lanka, Thailand, dan Jepang merupakan negara yang mencatat tsunami terbanyak.
Dalam beberapa tahun terakhir, Komisi Oseanografi UNESCO (IOC) telah melakukan studi untuk mengoordinasikan layanan peringatan dini tsunami.
Stasiun Peringatan Dini Tsunami dan Sistem Mitigasi didirikan untuk Pasifik, Samudra Hindia, Karibia dan Atlantik Timur Laut, Mediterania, dan wilayah Laut yang terhubung.
Dengan itu, UNESCO bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang praktik yang harus dilakukan untuk meminimalkan hilangnya nyawa dan harta benda dalam bencana tsunami.
IOC juga menyelenggarakan latihan komunikasi dan evakuasi tsunami melalui program pelatihannya di negara-negara anggota.
(Resa/AA)