ISLAMTODAY ID-Keretakan diplomatik, yang mengancam untuk menjerumuskan Lebanon lebih dalam ke dalam kehancuran, mendorong Arab Saudi dan beberapa sekutunya untuk menarik duta besar dan memblokir impor dari Lebanon.
Liga Arab pada hari Senin (8/11) mendukung pengunduran diri menteri informasi Lebanon, yang komentarnya mengkritik intervensi yang dipimpin Saudi di Yaman memicu pertikaian diplomatik yang merusak dengan beberapa negara Teluk.
“Sejak awal, pengunduran diri itu bisa meredakan krisis,” ujar asisten sekretaris jenderal Liga, Hossam Zaki pada konferensi pers di Beirut.
Dia juga bertemu Perdana Menteri Najib Mikati dan Presiden Michal Aoun.
“Kami membutuhkan konfirmasi yang lebih kuat bahwa langkah ini masih bisa terjadi,” ungkapnya setelah pembicaraan dengan ketua parlemen Nabih Berri, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (9/11).
Zaki mengatakan kepergian Menteri Informasi George Kordahi bisa menjadi titik awal untuk “detente” antara Lebanon dan negara-negara Teluk, tetapi menyelesaikan krisis tetapi masalah antar negara itu “tidak sederhana”.
Pembatasan impor merupakan pukulan lebih lanjut ke negara di mana pemerintah yang lemah sedang berjuang untuk mendapatkan bantuan internasional, yaitu dari tetangga Arab yang kaya.
Hizbullah Boikot Pertemuan Pemerintah
Kelompok Hizbullah Libanon telah menolak usulan Liga Arab agar para menteri yang berafiliasi dengannya dan Gerakan Amal Syiah kembali ke pertemuan-pertemuan pemerintah.
Zaki telah menyarankan agar Hizbullah kembali, media lokal melaporkan pada hari Senin (8/11).
Untuk diketahui, Hizbullah adalah bagian dari pemerintah Libanon tetapi telah memboikot pertemuan dalam perselisihan hakim dalam penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut tahun lalu.
Kordahi adalah sekutu gerakan Syiah yang kuat, Hizbullah, yang didukung oleh musuh bebuyutan Riyadh, Iran.
Perselisihan itu dipicu oleh komentar yang dibuat oleh Kordahi dalam sebuah wawancara pada bulan Agustus di mana ia mencirikan intervensi yang dipimpin Saudi di Yaman sejak tahun 2015 sebagai “agresi eksternal.”
Hizbullah telah menentang seruan untuk pengunduran diri Kordahi, dengan mengatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
(Resa/TRTWorld)