ISLAMTODAY ID– NASA menunda penjadwalan untuk satu tahun menjadi tahun 2025, sebagian karena protes atas kontrak sumber tunggal yang diberikan SpaceX untuk membangun pendarat bulan, Administrator Bill Nelson mengatakan pada hari Selasa (9/11).
“Kami telah kehilangan hampir 7 bulan dalam litigasi dan kemungkinan telah mendorong kemungkinan pertama kemungkinan tidak lebih dari awal tahun 2025,” ungkap Nelson dalam konferensi pers yang televisi.
Nelson mengacu pada keputusan pengadilan pekan lalu yang menolak protes saingan SpaceX Blue Origin atas kontrak pendarat bulan.
Alasan lain untuk tertunda-tunda adalah bahwa tenggat waktu awal yang ditetapkan oleh pemerintahan Trump “tidak didasarkan pada teknis,” ujar Nelson.
Dia juga mengutip kegagalan Kongres untuk menyediakan dana yang memadai untuk mengembangkan pendarat bulan dalam anggaran sebelumnya.
Jadwal baru NASA meminta manusia untuk mengorbit Bulan pada Mei 2024 di jalur memanjang yang akan membuang kru 40.000 mil di luar Bulan – rekor jarak ke luar angkasa – sebelum kembali ke Bumi, kata Nelson.
Selain itu, bulan tanpa awak akan dilakukan sebelum misi manusia 2025, yang bertujuan untuk menempatkan dua astronot di Kutub Selatan bulan.
Meskipun jadwal yang tidak mempengaruhi misi bulan AS selanjutnya, Nelson berharap bahwa AS menemukan perlombaan dengan China untuk mengembalikan dirinya ke Bulan untuk pertama kali menemukan manusia Apollo AS terakhir pada Desember 1972.
“Program luar angkasa China semakin mampu mendaratkan taikonaut China jauh lebih awal dari yang diperkirakan semula,” ujar Nelson, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (10/11).
“Tapi apa pun itu, kami akan menjadi seagresif mungkin dengan cara yang aman dan layak secara teknis untuk mengalahkan pesaing kami dengan bot sepatu di bulan.”
Pendaratan Apollo pertama di Bulan Juli 1969 memulai perlombaan antariksa sebelumnya yang mempertemukan Amerika Serikat dengan bekas Uni Soviet.
(Resa/Sputniknews)