ISLAMTODAY ID-Pemerintah Prancis akan mengembalikan sekitar 26 karya seni dari ribuan yang diambil pada abad ke-19 dari Benin, termasuk dari Istana Abomey – yang sekarang menjadi situs Warisan Dunia UNESCO.
Benin telah menandatangani perjanjian untuk mengambil kembali dari Prancis 26 karya seni yang disita dari bekas jajahan Prancis pada abad ke-19.
“Anda akan setuju dengan saya bahwa pengembalian 26 karya seni yang kita rayakan hari ini hanyalah sebuah langkah dalam proses ambisius kesetaraan dan pengembalian … warisan yang diperas dari wilayah kerajaan Benin oleh Prancis,” ujar Presiden Benin Patrice Talon, Selasa (8/11), seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (10/11)
Talon berbicara kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah upacara penandatanganan di Istana Elysee.
Dia berharap pembangunan itu akan membuka jalan bagi lebih banyak kekayaan budaya untuk diserahkan kembali.
Pengambilan Karya Seni
Prancis mengambil 26 karya seni pada tahun 1892 dari Istana Abomey Benin – sekarang menjadi situs Warisan Dunia UNESCO – dan memajangnya di museum di Paris, bersama ribuan artefak lain yang diambil dari Afrika selama pemerintahan kolonial.
Mereka sekarang akan diserahkan kembali tetapi hanya merupakan sebagian kecil dari 5.000 karya yang kembali dicari oleh Benin.
Penyerahan tersebut menandai tonggak sejarah dalam perjuangan bertahun-tahun oleh negara-negara Afrika untuk memulihkan karya-karya yang diambil oleh penjelajah dan penjajah Barat.
Itu datang pada saat banyak institusi Eropa bergulat dengan warisan budaya kolonialisme.
Museum Quai Branly di Paris saja menyimpan sekitar 70.000 benda Afrika.
Proses pengembalian karya seni yang diambil Prancis dari Istana Abomey pertama kali dijanjikan Macron pada tahun 2017.
(Resa/TRTWorld)