ISLAMTODAY ID-Negosiasi antara menteri luar negeri dan pertahanan Rusia dan Prancis berlangsung di ibu kota Prancis Paris pada hari Jumat (12/11) dalam format “2+2”.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berjanji bahwa Moskow akan mengambil langkah pembalasan asimetris dalam menanggapi setiap tindakan tidak bersahabat oleh negara-negara Barat.
“Kami menegaskan kembali niat kami untuk terus menunjukkan pendekatan yang sangat terkendali, bukan untuk menciptakan masalah secara artifisial, tetapi kami tentu saja akan bereaksi terhadap langkah-langkah tidak bersahabat yang diambil Barat”, ujar Lavrov, seperti dilansir dari Sputniknews, Sabtu (13/11).
“Kami akan bertindak secara timbal balik, dan jika perlu, juga secara asimetris”.
Lavrov juga mencatat bahwa NATO telah bertindak “agresif” terhadap Rusia akhir-akhir ini, secara khusus mengacu pada pembangunan angkatan laut aliansi baru-baru ini di Laut Hitam.
Menteri Luar Negeri Rusia berbicara kepada wartawan setelah negosiasi dengan diplomat Prancis di Paris. Pembicaraan diadakan antara pejabat dari kementerian luar negeri dan pertahanan kedua negara.
Menurut Lavrov, di antara topik yang dibahas adalah masalah stabilitas strategis, terutama tantangan yang ditimbulkan oleh keluarnya AS dari Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (IRNFT) dan Open Skies Treaty.
Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian Open Skies pada November 2020, setelah sebelumnya menangguhkan partisipasinya dalam IRNFT pada Februari 2019.
Langkah itu mendorong Rusia untuk juga mengumumkan keluarnya sendiri dari kedua perjanjian tersebut.
(Resa/Sputniknews)